Dark/Light Mode

Tol Trans Jawa Tersambung

SUDARYATMO : Karakter Pengguna Jalan Tol Jarak Jauh Tidak Sensitif Waktu

Senin, 18 Februari 2019 10:34 WIB
Tol Trans Jawa Tersambung SUDARYATMO : Karakter Pengguna Jalan Tol Jarak Jauh
Tidak Sensitif Waktu

RM.id  Rakyat Merdeka - Tol Trans Jawa resmi tersambung. Tol ini sanggup memperpendek waktu tempuh. Sayangnya setelah resmi terkoneksi, jumlah penggunanya justru menyusut. Pasalnya, tarif tol Trans Jawa dinilai cukup mahal. Pengemudi truk yang biasa melintasi Jawa malah kembali menggunakan jalur pantura yang dulu biasa dilewati. 

Keluhan dan kritik membanjir dari pengguna tol dari segmen operator angkutan barang (truk golongan V). Berdasarkan data yang dihimpun, per 21 Januari 2019 yang lalu tarif 6 ruas tol trans Jawa (Jakarta-Surabaya) untuk kendaraan golongan V (truk dan angkutan logistik sejenis) total berjumlah Rp 1.382.500. 

Sedangkan, untuk tarif kendaraan golongan I(kendaraan sedan, jip, pick up/truk kecil) dengan rute yang sama mencapai Rp 660.500. Lantas kalau sudah seperti ini, apa langkah pemerintah untuk menggenjot volume kendaraan untuk melintas di tol trans Jawa? Serta bagaimana sebenarnya keluhan dari masyarakat terkait dengan tol trans Jawa. 

Baca juga : Pengusaha Kain Pel Lawan Artis Cantik

Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo dan pernyataan Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani terkait hal ini.

Tol trans Jawa dinilai masih sepi pengguna, menurut YLKI kenapa hal ini bisa terjadi? 
Kalau laporan tertulis belum ada ya. Namun memang kalau pengusaha angkutan, logistik memerlukan tambahan biaya kan. Kalau dari sisi jalan tol itu ada waktu tenggang (mencapai target pengguna tol), biasanya ketika mau membangun tol itu mengajukan rencana bisnisnya pada tahun berapa berapa ribu kendaraan per hari.

Nah itu biasanya ada waktu tenggang untuk mencapai posisi yang ideal. Ya kalau awal-awal memang enggak langsung tinggi. Kecuali waktu tenggang tadi masih sepi. Barulah dicari sebabnya apa. 

Baca juga : Sandi Kaget, Warga Magelang Tak Kenal Dirinya

Apa yang dikeluhkan terkait tol? 
Macam-macam keluhannya. Pengguna jalan tol itu sendiri kan ada pengguna jarak jaruh sama pengguna jarak dekat, dan tol itu kan jarak jauh. Mungkin dari traffic yang lewat, tidak banyak yang jarak jauh. Kemudian kedua, jalan tol menjanjikan jarak tempuh dan biaya operasional kendaraan menjadi kecil. Cuma tidak semua orang kan tujuan¬nya ingin cepat-cepat. Saya ingin bisa berhenti sewaktu-waktu, terus sambil wisata atau kuliner, itu kan enggak bisa kalau di tol. 

Bagaimana dengan tarif? 
Ya memang itu tadi. Kalau logistik sendiri kan tergantung dengan yang diangkut apa. Kalau memang yang diangkut sensitif waktu seperti sayur mayur, ya mereka kan enggak bisa lama-lama. Jadi artinya kalau mereka enggak lewat sayurnya keburu busuk atau barang-barang yang ingin dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk tujuan ekspor, mereka kalau telat akan terkena pinalti.

Jadi artinya mereka akan bayar kalau memang sudah terdesak. Tetapi kan masih juga banyak barang-barang yang sensitif waktu, ya tambahan biaya tol yang mahal juga cukup signifikan sehingga mereka tidak pilih lewat tol. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.