Dark/Light Mode

Indeks Kebahagiaan Indonesia Naik

Sampoerna University Bagikan Tips Agar Generasi Muda Raih Hidup Sukses, Bahagia, Dan Bermakna

Sabtu, 29 Januari 2022 17:41 WIB
Content Creator yang juga penulis dari buku motivasi You do You, Fellexandro Ruby saat menjadi pembicara dalam webinar Bright Future Festival  (BFF) yang diselenggarakan oleh Sampoerna University. (Foto: Zoom)
Content Creator yang juga penulis dari buku motivasi You do You, Fellexandro Ruby saat menjadi pembicara dalam webinar Bright Future Festival (BFF) yang diselenggarakan oleh Sampoerna University. (Foto: Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah dua tahun berada di dalam era pandemi, kesehatan mental menjadi hal yang semakin diperhatikan. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2021, Indeks Kebahagiaan Masyarakat Indonesia adalah 71,49 persen, naik 0,80 persen dibanding tahun 2017.

Hal ini diukur melalui tiga dimensi, yaitu kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia). Hasil ini menunjukkan, kondisi kebahagiaan Indonesia cukup baik walaupun tengah dalam kondisi pandemi.

Content Creator yang juga penulis dari buku motivasi "You do You", Fellexandro Ruby menjelaskan lebih dalam mengenai pengertian makna hidup dan bahagia.

Baca juga : Resmikan Halal Center Universitas Trunojoyo, Wapres Harap Gaya Hidup Halal Makin Berkembang Di Madura

Menurutnya, sebagai manusia, kadang kita sadar bahwa hidup yang bermakna itu tidak selalu menyenangkan, seringkali melihat jangka panjang, jarang memikirkan diri sendiri, dan sebagian besar selaras dengan nilai hidupnya.

"Sebagai manusia, kita memiliki dua jenis makna hidup, yaitu makna hidup besar yang menunjukkan keyakinan dan makna hidup kecil merepresentasikan tujuan atau cita-cita. Makna kecil ini yang kemudian seringkali dikaitkan dengan kehidupan ideal,” jelasnya di webinar Bright Future Festival (BFF) yang diselenggarakan oleh Sampoerna University dalam rilis yang diterima pada Sabtu (29/1).

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan Affective Science, para peneliti meminta orang-orang dari sembilan negara untuk membuat jurnal secara bebas tentang kehidupan ideal mereka.

Baca juga : MABIMS Tetapkan Indonesia Jadi Penyelaras Bidang Pendidikan Dan Penghayatan Beragama

Kemudian, para peneliti meminta mereka untuk menganalisa beberapa hal, seperti seberapa bahagia, bermakna, atau kaya secara psikologis?

Kehidupan ideal yang mereka mimpikan cenderung sangat bahagia dan bermakna, tetapi juga cukup penuh peristiwa menarik dan mengejutkan.

Ketika orang dipaksa untuk memilih di antara tiga jenis kehidupan ideal, sebagian besar memilih kehidupan bahagia atau bermakna tetapi 7-17 persen orang memilih kehidupan yang kaya secara psikologis.

Baca juga : Kalahkan Wakil Inggris, Aaron/Soh Sukses Maju Ke 16 Besar

"Oleh karena itu banyak orang yang mengungkapkan bahwa hidupnya terlihat berhasil, namun secara psikologis merasa hidupnya tidak bermakna," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.