Dark/Light Mode

Masuki Era AI, Jurnalis Harus Kuasai Digital

Selasa, 27 Februari 2024 19:30 WIB
Dosen ATVI Suradi memberikan pelatihan kepada siswa SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor. (Foto: Ist)
Dosen ATVI Suradi memberikan pelatihan kepada siswa SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkembangan digital dan teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi peluang dan tantangan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya mencari dan membuat berita.

“Kuasai teknologi informasi dan melakukan transformasi menyeluruh di semua lini, termasuk penggunaan AI. Jika ini tidak dilakukan, jurnalis akan mengalami kesulitan dan kalah bersaing dengan yang lain,” ujar Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Suradi.

Hal tersebut disampaikan Suradi saat memberikan pelatihan jurnalistik di SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, akhir pekan lalu. Pada pelatihan yang dikemas dalam kegiatan bertajuk “Studentday Jurnalistik” ini diikuti 45 siswa-siswi Kelas X-XI SMA Plus PGRI Cibinong.

Baca juga : Pakar Komunikasi UIN Jakarta: Elit Politik Harus Hati-hati Bikin Pernyataan

Pelatihan bertema “Tantangan Pers Era Smart Society 5.0, Profesi Jurnalis di Era Smart Society 5.0 dan Literasi Media Digital Media Massa Tantangan Pers, Khususnya Jurnalis”.

Menurut Suradi, media sosial juga menjadi saingan para jurnalis. Jurnalis harus menjadikan media sosial sumber berita alternatif untuk membaca situasi perkembangan di masyarakat untuk ditindaklanjuti dalam reportase.

Jurnalis senior ini mengatakan, dengan perkembangan teknologi informasi ditambah makin tingginya kebutuhan AI, pola kerja berubah, sikap, dan kecepatan, serta ketepatan dalam menyempaikan berita.

Baca juga : Dukung Program Deradikalisasi, BNPT dan KPTIK Luncurkan Warung NKRI Digital

Dalam kegiatan ini para siswa didampingi Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong, Dian Adesti dan juga guru pembina, Ibu Wirya Aini.

Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong, Dian Adesti mengatakan, diskusi ini diikuti oleh seluruh siswa yang tergabung di kelas jurnalistik dan digelar untuk mengenal seperti apa peran dan tantangan jurnalis era Society 5.0 yang dihadapkan pada perkembangan teknologi yang super cepat.

Menurutnya, jurnalis menghadapi tantangan yang berat, di tengah berbagai kemudahan yang ditawarkan teknologi, dan melimpahnya informasi. Di sisi lain, jurnalis juga harus mampu menyajikan informasi yang berkualitas, menjadi pembeda diantara menjamurnya berbagai platform sosial media.

Baca juga : Gibran: Papua Harus Terus Dibangun, Tidak Boleh Ditinggalkan

Karena itu diskusi jurnalistik dengan mengundang praktisi seperti ini menjadi salah satu hal yang bisa meningkatkan wawasan siswa. “Saya berharap siswa dapat terbuka wawasan mengenai tantangan dan peluang profesi jurnalis di era digital. Supaya menjadi jurnalis yang memiliki kredibilitas dan selalu bersemangat untuk terus memberikan informasi positif kepada masyarakat,” tutur Dian.

Hal senada juga dituturkan Salma Nurhaliza, siswi kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong. Ia mengaku mandapat banyak manfaat dari kegiatan seperti ini. Menurut dia, banyak ilmu baru yang didapat melalui diskusi tersebut. Misalnya, tentang strategi atau kiat-kiat agar eksistensi dari peran jurnalis tidak hilang tergantikan sama zaman yang semakin modern. 

“Kegiatan seperti ini juga bisa melatih kami berpikir kritis dalam menyampaikan argumen selama diskusi,” tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.