Dark/Light Mode

Anies: Fatality Rate Omicron Rendah, Tapi Bila Kasus Berlipat, Kematian Jadi Tinggi

Rabu, 9 Februari 2022 14:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Tangkapan layar Instagram/aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Tangkapan layar Instagram/aniesbaswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta naik ke level 3. Kenaikan level ini bertujuan untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang semakin melesat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan kondisi terkini penyebaran Covid-19 di ibu kota melalui video berdurasi 10 menit, yang diunggahnya di akun akun Instagram @aniesbaswedan, Selasa (8/2).

Dalam video itu Anies menyebut, angka penularan Covid-19 di DKI terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, pada Senin (7/2), sudah menyentuh angka 74.000. "Angka kasus ini sudah melampaui puncak tertinggi saat gelombang kedua Covid-19 pada Juni 2021," terang Anies.

Baca juga : Kasus Positif Naik 33.729, Kasus Kematian Naik Pelan-pelan

Meski begitu, Anies meminta warga tidak panik. Sebab, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan pertengahan 2021.

Saat ini, rata-rata kematian karena Covid-19 berada di kisaran 30 per hari. Sedangkan, saat puncak gelombang kedua, angka kematian per harinya bisa mencapai 200 kasus. "Angka kematian yang lebih rendah kali ini di satu sisi bisa membuat kita lebih tenang," kata Anies.

Namun demikian, Anies menegaskan, satu kematian saja akibat Covid-19 sudah terlalu banyak. Sebab, setiap jiwa itu sangat berharga. Untuk itu, Anies mengingatkan warga Jakarta agar segera mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster di tengah lonjakan kasus.

Baca juga : Antisipasi Omicron, Ridwan Kamil Cek Kesiapan Fasilitas RSUD Linggajati Kuningan

Anies melanjutkan, dari data yang dia peroleh, kematian pasien Covid-19 saat ini didominasi pasien belum vaksinasi lengkap. "Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap," kata Anies.

Dia mendorong bagi warga yang telah memiliki tiket untuk vaksinasi dosis ketiga (booster) di aplikasi PeduliLindungi, atau melakukan penjadwalan melalui aplikasi Jaki. Bahkan warga bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan, segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, berdasarkan kajian epidemiologis, angka kematian rendah disebabkan capaian tingkat vaksinasi di Jakarta sudah tinggi, atau warga Jakarta telah memiliki imunitas alami pasca menjadi penyintas Covid-19. Dia juga berpesan, agar warga tidak lalai terhadap pencegahan penularan virus saat mengetahui angka kematian yang tidak selaras dengan penambahan kasus.

Baca juga : Lagi, 3 Pasien Omicron Meninggal, 2 Gejala Berat 1 Gejala Ringan

"Walaupun fatality rate (kematian) lebih rendah tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama," kata dia.

Anies juga meminta seluruh warganya tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan angka kematian bisa terus melonjak seiring penambahan kasus yang juga semakin meroket.

"Walaupun fatality rate lebih rendah, tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama," tuturnya. [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.