Dark/Light Mode

Bukan Pakai Senjata Organik Polri/TNI

2 Korban Kerusuhan 21-22 Mei Ditembak Dari Jarak 11 dan 30 Meter

Jumat, 5 Juli 2019 21:27 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo (tengah), didampingi Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto (kiri) saat konferensi pers soal kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7). (Foto: Istimewa)
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo (tengah), didampingi Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto (kiri) saat konferensi pers soal kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada sembilan orang yang tewas dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019. Kepolisian mengungkapkan, dari hasil investigasi ditemukan, peluru yang bersarang di tubuh mereka bukan dari senjata organik Polri dan TNI.

Hal ini dipastikan oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto saat menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).

Baca juga : Terkait Kerusuhan 22 Mei, 257 Orang Diamankan Polda Metro Jaya

Suyudi menyebut, temuan ini berdasarkan hasil otopsi dan visum et repertum terhadap empat korban yang dicap sebagai perusuh. Dari dua tubuh korban, Harun Al Rasyid dan Abdul Azis, ditemukan proyektil peluru. "Terhadap Harun dan Abdul Azis telah dilakukan otopsi. Ada peluru 9x17 mm dan 5,56x44 mm, ini adalah senjata non organik Polri dan TNI," tegas Suyudi.

Harun ditemukan di dekat jalan layang (fly over) Slipi, di Jakarta Barat  Pria berusia 15 tahun itu disebut Direskrimum, ditembak peluru tajam pada bagian dada sebelah kiri dari jarak 11 meter. Tembakan berasal dari sisi kanan, ruko-ruko dekat fly over Slipi. Sementara anggota Polri yang melakukan penanganan unjuk rasa, kata Suyudi, berada dalam jarak 100 meter dengan perusuh.

Baca juga : 9 Pelaku Perusakan Asrama Brimob Ditangkap, Komandan Kerusuhan Masih Buron

“Harun ditembak menggunakan sebuah pistol hitam, kemudian dengan arah tembakan ke perusuh, gunakan tangan kiri miring ke arah Harun Al Rasyid,” tuturnya.

Ini diketahui berdasarkan keterangan saksi. Harun diduga ditembak oleh seseorang yang memiliki tinggi 175 cm, berkulit hitam, berambut panjang dan lurus. "Arah tembakan itu memang miring, jaraknya hanya 11 meter, kemudian arahnya juga lurus mendatar, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini agak tinggi," beber Suyudi.

Baca juga : Ada 8 Kelompok Yang Bermain Dalam Kerusuhan 21-22 Mei

Sementara Abdul Aziz yang ditemukan 100 meter dari asrama Brimob, tepatnya di depan RS Pelni Jakarta, diperkirakan ditembak dari jarak 30 meter dari arah belakang. "Terkena punggung kiri, tersisa di dada kiri," imbuh Suyudi.

Dua korban lain, Rehan Fajari yang baru berusia 16 tahun dan Bachtiar Alamsyah, 22 tahun, juga diduga tertembak peluru tajam. Tetapi, saat diotopsi, tidak ditemukan proyektil yang tertinggal di tubuh Rehan dan Bachtiar. Sementara lima korban lainnya tidak diotopsi, lantaran tak diizinkan pihak keluarga. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.