Dark/Light Mode

Sejumlah Wilayah Di Ibu Kota Kebanjiran

Lantai Pertokoan Warga Rusak Diterjang Banjir

Kamis, 2 Juni 2022 07:30 WIB
Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan pengerukan endapan lumpur di Kali Sunter, Jakarta. (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/RM)
Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan pengerukan endapan lumpur di Kali Sunter, Jakarta. (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/RM)

 Sebelumnya 
Meski tidak sampai membuat mesin kendaraan mogok, tetapi pengendara motor yang melintas harus menurunkan laju kendaraan agar tidak tergelincir.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melalui akun twitter resminya @BPBDJakarta memberikan peringatan banjir.

“Info Disaster Early Warning (DEWS) kepada warga bantaran sungai, akibat kenaikan pos pantau Depok Waspada/ Siaga 3),” tulis akun @BPBDJakarta, Selasa (31/5).

Baca juga : Partai Ummat Tawarkan Gagasan Pemilu Berbasis Blockchain

Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, William Aditya Sarana menilai, banjir di kawasan bantaran sungai terjadi karena Gubernur Anies Baswedan menolak melakukan normalisasi sungai.

Menurutnya, di era Anies, normalisasi sungai mandek karena berbenturan dengan konsep naturalisasi yang diusungnya.

“Akibatnya, normalisasi tidak jalan, naturalisasi juga tidak,” kritiknya.

Baca juga : Kota Bandung Raih Penghargaan Dari Kementerian PPN

William bilang, Anies masih melanjutkan Program Normalisasi kali, tapi jalan di tempat. Alasannya, pembebasan lahan warga di bantaran kali yang seharusnya dikerjakan oleh Pemprov DKI, tak kunjung selesai.

Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengungkapkan, pihaknya berencana melakukan pembebasan lahan untuk proyek normalisasi kali.

“Rencana (pembebasan lahan) di Jati Kramat. Di sana sudah ada pembebasan 300 meter,” kata Yusmada, akhir pekan lalu.

Baca juga : 34 Rumah Warga Serang Rusak Diterjang Angin Kencang

Program Normalisasi Kali, ditegaskannya, merupakan salah satu program penanggulangan banjir yang sudah masuk ke dalam rencana kerja Dinas SDA tahun 2023 dengan anggaran yang disiapkan Rp 237.832.917.

Yusmada menyebutkan, lokasi pembebasan lahan akan dilakukan di sejumlah titik di tujuh kelurahan. Yakni, Kelurahan Cawang, Rawajati, Kebon Baru, Manggarai, Pengadegan, Bidara Cina, serta Kampung Melayu.

Selain normalisasi sungai, Dinas SDA akan melaksanakan pembangunan embung serta penampung air lainnya dengan total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 673.110.639.897. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.