Dark/Light Mode

Kasus Di Jakarta Naik Lagi

Awas, Omicron Subvarian BA.4 Dan BA.5 Lebih Galak

Selasa, 14 Juni 2022 07:30 WIB
Warga berfoto di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pinisi, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (13/6/2022). Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi subvarian Omicron baru yaitu BA.4 dan BA.5 di Tanah Air meski kasus positif COVID-19 masih terkendali. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).
Warga berfoto di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pinisi, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (13/6/2022). Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi subvarian Omicron baru yaitu BA.4 dan BA.5 di Tanah Air meski kasus positif COVID-19 masih terkendali. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 di Ibu Kota meningkat lagi. Peningkatan tersebut berbarengan dengan ditemukannya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sejak 15 Mei 2022.

Kasus Covid-19 terkonfirmasi di Ibu Kota Selasa (7/6) tercatat 260 kasus. Kemudian, Rabu (8/6) meningkat menjadi 288 kasus, dan Kamis (9/6) sempat turun sedikit 276 kasus, Namun Jumat (10/6), melonjak menjadi 333 kasus.

Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andani Eka Putra mengungkapkan, ada empat kasus positif BA.4 dan BA.5 ditemukan di Jakarta. Kasus pertama, positif BA.5 dari sampel pasien yang masuk pada 15 Mei.

Baca juga : Antisipasi Omicron BA.4 Dan BA.5, Pemerintah Monitor Kapasitas RS-Obat

Kasus kedua dan ketiga merupakan positif BA.5 dari sampel pasien pada tanggal 24 Mei. Dan, kasus keempat, positif BA.4 dari sampel pasien pada 2 Juni.

“Kasus itu baru dilaporkan pada 6 Juni karena hasil uji Whole Genome Sequencing (WGS) baru keluar tanggal segitu,” kata Andani dalam seminar daring, Minggu (12/6).

Namun, ditegaskan Andani, peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta tidak ada kaitannya dengan penemuan kasus BA.4 dan BA.5 ini.

Baca juga : Menkes: Varian Baru Omicron BA.4 Dan BA.5 Sudah Terlacak Di Indonesia

“BA.5 ditemukan sejak 15 Mei, seharusnya terjadi lonjakan kasus dengan subvarian tersebut. Nyatanya, hingga 2 Juni hanya ditemukan dua kasus baru dengan subvarian BA.5,” ujarnya.

Meski begitu, Andani menjelaskan, keterangannya itu baru sebatas hipotesis awal. Untuk memastikannya, perlu melihat hasil tes WGS dalam kurun waktu satu hingga dua pekan ke depan.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan mengatakan, BA.4 dan BA.5 lebih galak alias menular dibanding subvarian Omicron lain karena memiliki kemampuan untuk menghindari sistem imun tubuh (escape immunity). Kendati demikian, pasien yang terinfeksi dua subvarian ini cenderung mengalami gejala ringan.

Baca juga : Kasus Covid Di AS Naik Lagi, Subvarian Baru Omicron Diduga Jadi Biang Kerok

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, dengan ditemukannya subvarian baru tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan upaya pencegahan preventif.

“Prinsipnya, dengan segala sumber daya yang ada, Pemprov terus melakukan upaya pencegahan, dan kami siap,“ katanya, di Jakarta Timur, Sabtu (11/6).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.