Dark/Light Mode

DPRD Desak Pemprov DKI Kebut Perluasan Layanan PAM

Tercemar Bakteri E.coli, Air Tanah Tidak Layak Konsumsi

Minggu, 2 Oktober 2022 07:30 WIB
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah. (Foto: Antara).
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
“Siapa pun Pj-nya, harusnya concern di sana,” ujarnya.

Menurut Ida, bakteri itu muncul karena jarak tangki septik atau wadah pengolahan limbah cair dari kloset terlalu dekat dengan sumber pengambilan air tanah.

Dia meminta Pemprov DKI Jakarta segera membuat saluran khusus pembuangan limbah cair. Selain itu, percepat saluran air perpipaan dari PAM Jaya secara merata di Jakarta.

Baca juga : Airlangga Capres, Zaki Cagub

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Lingkungan Hidup Jakarta Utara Achmad Hariyadi mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta dan pihaknya sudah mengidentifikasi wilayah terdampak pencemaran E.coli.

Kata Achmad, lokasi yang terdampak pencemaran bakteri E.coli akan disurvei bersama pihak kelurahan dan kecamatan setempat.

“Ya dicermati tadi pendapat dari DPRD kemudian disikapi, dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup, dalam hal ini Bidang Pengendalian dan Dampak Lingkungan,” kata Achmad.

Baca juga : Kemenkes Terus Pantau Makanan Jemaah Haji, 25 Sampel Tak Laik Konsumsi

Untuk mencegah pencemaran air tanah, Achmad mengimbau, warga berperan aktif. Seperti, mengelola tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) serta sistem drainase air memenuhi standar operasional. Selain itu, warga juga diimbau tidak membuang sampah di sungai.

Gerakan IPAL

Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Yoga mengatakan, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan oleh Pemprov DKI untuk mengurangi pencemaran air tanah maupun air permukaan.

Baca juga : DPRD Minta Pemprov Perkuat Peran Wali Kota Tagih Fasos Fasum

“Di Jakarta, pencemaran air terjadi karena warga kerap membuang limbah domestik langsung menuju saluran air. Hal ini harus segera dikurangi dengan gerakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),” saran Nirwono.

Selain itu, sosialisasi dan edukasi penghentian BAB di tempat terbuka atau sembarangan, dan gerakan pembangunan IPAL komunal di permukiman padat yang warganya masih Buang Air Besar (BAB) di tempat terbuka atau kali/sungai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.