Dark/Light Mode

Masuk Waktu Puncak Musim Hujan

Waspada, Banjir & Longsor

Rabu, 21 Desember 2022 07:30 WIB
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (tengah) mengunjungi Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (16/12). Waduk ini menjadi salah satu pengendali banjir di Ibu Kota. (Foto: Istimewa).
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (tengah) mengunjungi Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (16/12). Waduk ini menjadi salah satu pengendali banjir di Ibu Kota. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Ibu Kota mesti meningkatkan kewaspadaan. Sebab, cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada puncak musim hujan yang berlangsung hingga Februari 2023.

Prediksi itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Cuaca ekstrem berpotensi menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Cuaca ekstrem juga berpotensi menimbulkan angin kencang, puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta kualitas udara buruk.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan, pihaknya siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Untuk menekan kerugian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bersinergi dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan(PMK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan berbagai lembaga penggiat kemanusiaan lainnya.

Baca juga : Gempa Cianjur, Jalan Puncak-Cipanas Tertimbun Longsor

Heru memastikan, pembangunan sarana dan prasarana untuk menanggulangi banjir berjalan lancar. Di antaranya, pembangunan pompa air di Kali Sentiong di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Saat ini perkembangan pembangunannya sudah mencapai 51 persen,” ujar Heru di Jakarta, Senin (19/12).

Pompa Sentiong dibangun sejak tahun 2020. Proyek ini ditargetkan rampung pada Oktober 2023. Ada lima pompa yang akan dioperasikan dengan kapasitas masing-masing pompa sebesar 50 meter kubik per detik. Pompa-pompa tersebut akan melayani daerah Sunter Agung dan Sunter Jaya dari Kemayoran hingga Kampung Bandan.

Baca juga : Penari Banjir Panggilan

Lalu, Stasiun Pompa di Waduk Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara yang menjadi salah satu infrastruktur penting untuk drainase Jakarta. Setidaknya saat ini ada 10 pompa air yang ada di kawasan tersebut.

Stasiun Pompa Pluit Timur ini memiliki fungsi sebagai sistem pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung yang mampu menampung debit air sebesar 34 meter kubik per detik.

“Program penanggulangan banjir akan terus menjadi prioritas Pemprov DKI. Kami akan terus mengupayakan agar pembangunan proyek-proyek penanggulangan banjir dapat berjalan dengan baik,” tegas Heru.

Baca juga : DPD RI: Ikut Dongkrak Penghasilan Pelaku Usaha Dan Pemprov

Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi banjir yang disebabkan hujan di hulu, hujan lokal, banjir rob, hingga skenario banjir yang disebabkan multifaktor.

“Kami sudah petakan mulai dari kerawanannya hingga menyusun skenario apa yang menjadi penyebab banjir dan bagaimana penanganannya,” kata Isnawa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.