Dark/Light Mode

Banyak Nyamuk Aedes Aegepty Bertelur

Waspada, Warga DKI Berpotensi Kena DBD

Selasa, 27 Juni 2023 07:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspi­tawati. (Foto: Facebook Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta)
Kepala Dinas Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspi­tawati. (Foto: Facebook Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kelembaban udara di Ibu Kota akan meningkat. Kondisi ini sangat mendukung nyamuk Aedes aegepty, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) berkembang biak.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspi­tawati mengimbau, masyarakat meningkatkan upaya pencegahan DBD. Dia mengajak masyarakat gencar melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Caranya dengan menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menjadi sarang nyamuk.

“Upaya utama yang dapat di­lakukan dalam pencegahan DBD adalah melakukan kegiatan PSN 3M Plus di tempat-tempat per­indukan nyamuk,” katanya, di Jakarta, Jumat (22/6).

Baca juga : Kapolda Metro Akui Sempat Bertemu Dewas, Bahas Kasus Kebocoran Dokumen

Hal itu, papar Ani, dapat dilakukan dengan memelihara ikan pemakan jentik dan menanam tanaman yang tidak disukai nya­muk. Selain itu, Ani meminta, warga melakukan upaya agar tidak digigit nyamuk.

Dinkes DKI akan melakukan penguatan surveilans kasus DBD, diagnosis dini dan tata laksana kasus yang tepat.

“Fogging atau pengasapan untuk memutus rantai penularan hanya dilakukan ketika hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) positif,” terang Ani.

Baca juga : Ganjar Lakukan Doa Bersama Untuk Keselamatan Warga Di Lereng Merapi

Dia menuturkan, DBD disebabkan oleh virus dengue yang memiliki sejumlah varian. Antara lain, DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Dijelaskannya, Virus DEN-1 merupakan virus yang sangat mudah menular. Tetapi tidak menyebabkan pengidapnya mengalami sakit parah.

Sedangkan virus DEN-2 dan DEN-3 menjadi virus demam berdarah yang paling ganas, karena dapat menyebabkan pengidapnya sakit parah. Terakhir, virus DEN-4 yaitu jenis virus yang paling sedikit ditemukan dan tidak bersifat ganas.

“Maka dari itu masyarakat harus menjaga kesehatan tubuh dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila sakit atau demam,” imbuh Ani.

Baca juga : Waspada, Teroris Berkedok Lembaga, Yatim Dan Dhuafa

Jumlah kasus DBD di DKI Jakarta pada Mei 2023 tercatat sebanyak 373 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan awal 2023 pada Januari sebanyak 525 kasus, Feb­ruari 434 kasus, Maret 494 kasus dan April 498 kasus. Pada tahun 2022, tercatat ada 8.138 kasus DBD di Jakarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.