Dark/Light Mode

Kualitas Udara Jakarta Memburuk

10 Ribu Warga Diduga Meninggal Akibat Polusi

Minggu, 30 Juli 2023 07:30 WIB
Suasana gedung-gedung bertingkat dan rumah warga yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Rabu (26/7). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Suasana gedung-gedung bertingkat dan rumah warga yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Rabu (26/7). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

 Sebelumnya 
PSI menyebut, akibat kualitas udara yang buruk ini, hampir setiap hari warga Jakarta baik orang dewasa, anak, sampai janin, terpapar polusi secara intens dan berada pada risiko tinggi terpapar penyakit kronis gangguan pernapasan.

“Salah satu penyebab po­lusi udara tersebut disinyalir berasal dari tingginya emisi gas buang kendaraan bermotor serta emisi pembangkit listrik di sekitar Jakarta,” kata Eneng Melianasari yang membacakan Pemandangan Fraksi PSI.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta saat ini, lanjut dia, terdapat 26,4 juta kendaraan bermotor di Jakarta. Angka tersebut belum mema­sukkan kendaraan dari luar Jakarta yang masuk ke Jakarta setiap harinya.

Baca juga : Kepala BPIP: Jangan Pertaruhkan Nasib Bangsa Dengan Serangan Fajar

Selain itu, polusi udara juga berasal dari pembakaran ter­buka, terutama sampah dan juga berasal dari hasil buangan industri.

Hal ini menunjukkan ada­nya urgensi khusus terkait pe­nanganan polusi udara dengan kebijakan yang dapat berfokus kepada penanganan emisi dari sumber kendaraan bermotor, penanganan sampah, dan penga­wasan aktivitas industri.

Namun Fraksi PSI meni­lai, hingga saat ini belum ada kebijakan yang komprehensif mengenai penanganan polusi udara dari sumber-sumber po­lutan tersebut.

Baca juga : Srikandi Ganjar Gelar Pelatihan Pembuatan Kue Bagea Di Donggala

“Sebagai contoh, kebijakan uji emisi yang telah ditetapkan sejak awal 2021 belum berdam­pak luas pada penekanan polusi udara. Karena belum ada pen­egakan hukum yang berarti un­tuk kendaraan yang tidak sesuai standar emisi,” jelas dia.

Fraksi PSI menyayangkan kurangnya peran DLH, yang memiliki anggaran mencapai Rp 4 triliun setiap tahunnya, dalam mengatasi pencemaran dalam skala lebih luas, tidak hanya terkait pencemaran udara saja.

Seperti kasus pencemaran teluk Jakarta akibat tingginya konsentrasi paracetamol yang justru ditemukan oleh peneliti BRIN bersama University of Brighton.

Baca juga : Elektabilitas Prabowo Naik, Pengamat: Ini Membuktikan Dia Capres Yang Inginkan

“Ini menunjukkan luputnya peran Dinas Lingkungan Hidup yang seharusnya bertanggung jawab pada pemantauan kualitas lingkungan yang ada di Jakarta,” tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.