Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kualitas Udara Jakarta Memburuk
10 Ribu Warga Diduga Meninggal Akibat Polusi
Minggu, 30 Juli 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Belum Optimal
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui pihaknya belum optimal menanggulangi polusi udara.
“Strategi penanggulangan polusi udara sepanjang 2022 hingga saat ini di Jakarta masih belum optimal,” kata Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (24/7).
Namun, Heru mengatakan, Pemprov telah melakukan berbagai upaya intervensi aktivitas dari sumber bergerak maupun tidak bergerak. Seperti penerapan kebijakan ganjil genap, uji emisi kendaraan, penerapan disinsentif tarif parkir terhadap kendaraan yang belum dan tidak lulus uji emisi.
Baca juga : Kepala BPIP: Jangan Pertaruhkan Nasib Bangsa Dengan Serangan Fajar
Kemudian, pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) serta penyediaan bus listrik Transjakarta. Lalu, pemantauan industri melalui Continuous Emission Monitoring System (CEMS) dan pemantauan kualitas udara periodik melalui Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) stasioner dan mobile.
Menurut Heru, upaya tersebut efektif untuk meminimalisir polusi udara.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, sektor transportasi menjadi penyebab utama buruknya kualitas udara Jakarta.
“(Setidaknya) 70 persen pencetus kualitas udara buruk di Jakarta itu dari transportasi. Jadi, kalau ingin memperbaiki kualitas udara, maka kurangi mobilitas menggunakan mobil pribadi,” kata Asep di Jakarta, Rabu (26/7).
Baca juga : Srikandi Ganjar Gelar Pelatihan Pembuatan Kue Bagea Di Donggala
Asep menyebut, tingkat mobilitas masyarakat yang mulai menguat juga berpengaruh pada tingkat kualitas udara.
“Mobilitas masyarakat menggunakan transportasi juga semakin tinggi. Hal itu sangat berpengaruh terhadap kualitas udara Jakarta,” tutur dia.
Selain itu, aktivitas pembangunan infrastruktur dan konstruksi di Jakarta juga turut mempengaruhi kualitas udara.
“Pembangunan Jakarta biasanya tengah tahun hingga akhir sedang tinggi-tingginya, sehingga pembangunan konstruksi pun sangat berpengaruh terhadap kualitas udara,” ucapnya.
Baca juga : Elektabilitas Prabowo Naik, Pengamat: Ini Membuktikan Dia Capres Yang Inginkan
Memburuknya kualitas udara ini, lanjut Asep, juga disebabkan cuaca yang memasuki musim kemarau.
“Sekarang sampai September musim kemarau, sehingga polusi semakin tinggi,” tandasnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 30/7/2023 dengan judul Kualitas Udara Jakarta Memburuk, 10 Ribu Warga Diduga Meninggal Akibat Polusi
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya