Dark/Light Mode

Protokol Kesehatan Di Pasar Tradisional Masih Memble

Warga DKI Seperti Disuruh Tarung Sendiri Lawan Corona

Minggu, 21 Juni 2020 06:26 WIB
Tampak petugas sedang menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan setelah diketahui ada beberapa pedagang positif Covid-19, Kamis (18/6). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Tampak petugas sedang menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan setelah diketahui ada beberapa pedagang positif Covid-19, Kamis (18/6). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti memapar kan, dari 1.198 pedagang yang diperiksa, ada 137 pedagang positif terpapar Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, dari 137 pedagang itu, jumlah tertinggi dari pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan 49 orang. Diikuti dari pedagang Pasar Perumnas Klender dengan 18 orang. “Kemudian di Pasar Serdang dan Pasar rawasari ada 14 orang, dari Pasar Tanah Abang ada 13 pedagang yang dinyatakan positif dan pasar lainya,” kata Widyastuti saat rapat kerja bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Pihaknya terus melakukan pelacakandengan melakukan pemeriksaan swab test ke pedagang-pedagang pasar tradisional yang ada di Ibu kota. tes dengan metode PCR ini gencar dilakukan di masa PSBB transisi sejak 5 Juni 2020.

“Yang sekarang agresif saat masa-masa ada mulai pelonggaran plus ada pemetaan daerah yang berpotensi rawan,” kata Widyastuti.

Baca juga : Ketua DPR: Protokol Kesehatan di Rumah dan di Sekolah Merupakan Satu Mata Rantai

Dia mensinyalir, penyebab tingginya kasus Covid-19 di pasar salah satunya adalah mobilisasi atau interaksi warga yang sangat tinggi. Apalagi pengunjung pasar tidak bisa diprediksi dari mana datangnya atau membawa penyakit tersebut.

“Pasar tempat berinteraksi orang dari berbagai daerah saat ke pasar pedagangnya ada yang dari Bekasi, Depok, pembelinya ada yang dari Jakarta dan luar Jakarta,” sebutnya.

Ditutup 3 Hari

Dari 59 warga yang mengikuti pemeriksaan PCR, 14 orang di antaranya positif Covid-19 di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pasar ini pun ditutup tiga hari. Dari tanggal 18 hingga 20 Juni 2020.

Baca juga : DKI Lebih Baik Cari Rusun Untuk Ruang Isolasi Pasien Corona

Camat Kebayoran Lama, Aroman Nimbang mengklaim, protokol kesehatan di Pasar Kebayoran Lama sudah diterapkan ketat. Selama PSBB transisi, pedagang maupun pengunjung Pasar Kebayoran Lama aktif menerapkan protokol kesehatan. Jika ada satu atau dua orang yang tidak pakai masker, selalu diingatkan petugas. Pihaknya bersama TNI-Polri juga sudah membangun posko mengawasi penerapan protokol kesehatan.

“Lapak yang buka saat ini pun sudah ganjil genap untuk memenuhi ketentuan maksimal 50 persen. Saya menduga, warga yang positif Covid-19 belum tentu terpapar dari pasar. Bisa jadi dari tempat tinggal warga tersebut,” tandasnya.

Di tempat lain, untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di Pasar tanah Abang, Jakarta Pusat, sebanyak 250 personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk mengawasi protokol kesehatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan, kawasan Pasar Tanah Abang dinilai punya tingkat kerawanan lebih tinggi di banding pusat perbelanjaan lain di Jakarta. terutama PKL ataupun di pasar di luar Mal Tanah Abang.

Baca juga : Said Didu Takut Kena Corona

“Kalau di Mal Tanah Abang enggak masalah, pakai aturan ganjil-genap untuk kios-kiosnya. Bahkan jam dua siang sudah tutup. tetapi yang di samping-samping ini yang perlu kita edukasi lagi,” ungkap Yusri.

Pihaknya telah menyiapkan 2.702 personel diterjunkan untuk mengamankan 243 pusat perbelanjaan atau mal di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Personel TNI-Polri berjaga di dalam dan luar mal selama PSBB transisi. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.