Dark/Light Mode

Kebijakan Selalu Berubah-ubah

Politisi Kebon Sirih Kritik Manajemen Penanganan Virus Corona Yang Buruk

Senin, 28 September 2020 06:19 WIB
Suasana fasilitas dan bilik isolasi untuk pasien Covid-19 di Gelanggang Olahraga (GOR) Pademangan, Jakarta Barat, Minggu (27/9). Tersedia 30 bilik isolasi mandiri yang menjadi percontohan graha sehat mandiri menyiapkan fasilitas tempat tidur, lemari dan peralatan mandiri. (Foto : Rakyat Merdeka/Dwi Pambudo)
Suasana fasilitas dan bilik isolasi untuk pasien Covid-19 di Gelanggang Olahraga (GOR) Pademangan, Jakarta Barat, Minggu (27/9). Tersedia 30 bilik isolasi mandiri yang menjadi percontohan graha sehat mandiri menyiapkan fasilitas tempat tidur, lemari dan peralatan mandiri. (Foto : Rakyat Merdeka/Dwi Pambudo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengizinkan kembali pasien Virus Corona (Covid-19) berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) melakukan isolasi mandiri di rumah. Asalkan, sudah mendapatkan rekomendasi dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Kebijakan berubah-ubah seperti ini dikritik anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak. “Kebijakannya sering tidak terukur. Seperti menerapkan isolasi OTG yang ditanggung pemerintah. Ternyata tidak mampu, lalu dibolehkan isolasi mandiri. Pernyataan ini semakin menegaskan bahwa manajemennya buruk,” tegas Gilbert, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Politisi Kebon Sirih Sarankan Pemprov DKI Beli Lahan Baru Buat Makam Jenazah Corona

Dari awal dia sudah memprediksi Pemprov DKI tak akan mampu mengisolasi semua pasien di fasilitas yang disediakan pemerintah. Pasalnya, selain jumlah kasus tinggi dan tempat terbatas, hal tersebut juga membebankan tenaga kesehatan. Gilbert lebih setuju tetap ada isolasi mandiri di rumah asalkan ada pengawasan dari struktur RT, RW dan Puskesmas.

“Alasan diisolasi pemerintah kan untuk pengawasan. Itu bisa dilakukan masyarakat sekitar dan pengurus RT dan RW. Dulu Wagub pernah mengatakan isolasi wilayah, tapi tidak jelas pelaksanaannya,” tuturnya.

Baca juga : Terbang Perdana Ke Antartika, Para Penumpang Cek Corona Ketat

Seperti diketahui, beberapa hari lalu Gubernur Anies Baswedan meniadakan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19. Sebab, banyak ditemukannya klaster rumah tangga. Ada pasien isolasi mandiri yang tidak melaksanakan prosedur dengan benar.

“Selama ini ditemukan klaster-klaster di rumah tangga. Ada terpapar positif, terpapar ibunya, bapaknya, anaknya, pamannya, kenapa? Karena ketika melakukan isolasi mandiri belum tentu mengerti tentang protokol pencegahannya. Karena tidak semua orang tahu tentang ini,” ucap Anies pada 1 September 2020.

Baca juga : Pilkada Banten Dihantui Penularan Virus Corona

Menurut Anies, pasien yang diizinkan melakukan isolasi mandiri selama ini adalah pasien yang memiliki tempat tinggal cukup luas. Namun, wacana tersebut berubah. Pemprov DKI Jakarta kembali mengizinkan pasien Covid- 19 tanpa gejala atau bergejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah, asalkan lolos penilaian yang dilakukan tim puskesmas dan gugus rukun warga (RW) domisili pasien tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :