Dark/Light Mode

Corona Masih Tinggi, Kok DKI Pilih PSBB Transisi Lagi

Kesehatan Dan Nyawa Warga Dianaktirikan

Senin, 12 Oktober 2020 05:44 WIB
Ilustrasi pasien corona sedang mendapat penanganan. (Foto : Antara)
Ilustrasi pasien corona sedang mendapat penanganan. (Foto : Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga mempertanyakan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Sebab, saat ini angka penyebaran Corona masih tinggi.

"Terpapar Corona di Jakarta masih tinggi. Kemarin (Sabtu, 10/10) yang positif 1.259 orang. Kok kembali lagi PSBB transisi. Aneh ya,’’ geram Awaludin, warga Jakarta Timur, kemarin.

Baca juga : Cegah Corona, Warga Diimbau Bawa Paku Sendiri Buat Coblos

Seharusnya, lanjut Awaludin, dengan masih tingginya angka penularan Corona di Jakarta, PSBB itu dilakukan super ketat. Dia mempertanyakan, kenapa kesehatan dan nyawa warga dianaktirikan. ‘’Seharusnya kesehatan dan nyawa warga itu diutamakan. Apalagi, Kamis (8/10) lalu, ada demonstrasi. Kebayang nggak, berapa banyak bakal terpapar dua pekan ke depan,’’ sesalnya.

Belum lagi, papar Awaludin, warga Jakarta juga tertimpa banjir. Sudah beberapa kali diungsikan. Kemarin saja sebanyak 1.333 orang mengungsi. Sebab, banjir menggenangi sejumlah wilayah di ibu kota pada Minggu (11/10) pagi. ‘’Apa yang bakal terjadi di pengungsian kalau PSBB tidak dilakukan secara ketat. Bakal ada klaster pengungsian tuh,’’ gerutu Awaludin.

Baca juga : Imbas PSBB Jilid II, Operasional Kereta Bandara Dipangkas

Netizen di Twitter pun heran dengan kebijakan ini. Seperti akun @binglebanger yang khawatir dengan klaster demonstrasi yang baru saja berlangsung. “Hah? Padahal kemarin habis demo begitu bukannya malah harusnya direm lagi ya?” tanya dia heran.

Kemudian dijawab warga dengan akun @ShaniBu- di. “Ayo tebak-tebakan, berapa lama abis PSBB transisi, positif hariannya 10 ribu?” Warganet lainnya dengan akun @pinkflowxr ikut khawatir dengan dibukanya aktivitas warga.

Baca juga : Anis: Jika Jabatan Diwariskan Tanpa Pemilihan, Baru Dinasti

“Heran, angka naik masih 4.000 an. Jakarta menjadi nomor 1 tertinggi karena mencapai seribuan kasus. Tapi udah PSBB transisi lagi di Jakarta?” kicaunya disambut sindiran @baguseu.

“Mentang-mentang udah turun lagi kasusnya? Nanti kalau naik lagi mau pake istilah PSBB apa lagi nih Pak?” Warganet bernama @farhan yakin PSBB transisi tak akan terpantau dengan baik. Sebab, saat PSBB ketat saja, banyak pelanggaran terjadi. “Kemarin saja PSBB ketat gak ada ketat-ketatnya. Apalagi transisi, sudah pasti akan seperti normal,” tulisnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.