Dark/Light Mode

Angkutan Umum Belum Memadai, Tunda Rencana Kenaikan Tarif Parkir

Warga: Naik Bus Takut Covid, Gaji Sebulan Abis Buat Parkir

Jumat, 25 Juni 2021 06:40 WIB
Pengendara mobil menyerahkan karcis parkir ke petugas di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (23/6/2021). (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)
Pengendara mobil menyerahkan karcis parkir ke petugas di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (23/6/2021). (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)

 Sebelumnya 
“Sistem single ticket atau dikenal dengan Jak-lingko, sampai sekarang stagnan. Jauh dari target,” kritiknya.

Warga Protes

Baca juga : Siap-siap Dikenakan Tarif Parkir Selangit

Warga Jakarta Barat, Arfin keberatan dengan rencana kenaikan tarif parkir. “Rumah saya di dalam perkampungan. Angkot jarang lewat. Kendaraan buat kerja ya cuma motor. Bisa-bisa gaji habis buat parkir,” ujar pria yang biasa bekerja dengan menggunakan sepeda motor.

Dia mengaku masih takut naik kendaraan umum. Sebab, bus Transjakarta selalu penuh.

Baca juga : Tolak Rencana Kenaikan Cukai, Petani Tembakau Mau Aksi Sampai Nginap Di Jakarta

“Sebenarnya bisa jalan ke halte Jembatan Gantung (Jalan Daan Mogot). Tapi tiap hari lihat bus penuh, takut deh tertular Corona,” akunya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI sedang menggodok rencana menaikkan tarif parkir mobil dan motor di lokasi yang berada di koridor angkutan umum. Ketentuan itu akan dituangkan dalam revisi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 tahun 2017 tentang Tarif Layanan Parkir, Denda Pelanggaran Transaksi dan Biaya Penderekan/Pemindahan Kendaraan Bermotor.

Baca juga : Warga Ibukota Bete Jadi Langganan Banjir

Dalam draf itu disebutkan untuk koridor Kawasan Pengendali Parkir (KPP) Golongan A, tarif parkir mobil diusulkan mencapai Rp 60.000 per jam, dan Golongan B Rp 40.000 per jam. Kemudian, untuk tarif parkir motor di KPP golongan A diusulkan paling tinggi Rp 18.000 per jam dan Golongan B paling tinggi Rp 12.000 per jam. Biaya ini akan berlaku untuk onstreet dan offstreet pada lahan milik Pemprov DKI.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza menuturkan, rencana kenaikan tarif parkir tinggi di Jakarta sejalan dengan berbagai hal, termasuk mengatasi kemacetan. “Tarif parkir terus meningkat di seluruh dunia seiring dengan pendapatan, kemampuan, dan kemacetan. Salah satunya kita upayakan supaya orang pindah ke transportasi publik,” terangnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.