Dark/Light Mode

DKI Pastikan Sisir Sekolah Yang Jadi Klaster Corona

Sabtu, 25 September 2021 07:00 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Riza yakin proses PTM di sekolah di Jakarta dilaksanakan dengan prokes yang ketat, disiplin dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, PTM di 610 sekolah tetap berjalan. Dan, pihaknya akan menambah 890 sekolah pada 27 September mendatang.

“Insya Allah tetap jalan (penambahan 890 sekolah), sehingga nanti menjadi 1.500 sekolah yang ikut PTM pada 27 September,” ungkapnya.

Baca juga : Nadiem: PTM Jalan Terus

Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja juga mengaku tidak mengetahui secara pasti data sekolah mana saja yang disebut Kemendikbudristek, terdapat pasien Covid-19. Namun, berdasar evaluasi per tanggal 22 September 2021, terdapat tujuh sekolah yang ditutup sementara, 6 di antaranya karena ditemukan kasus positif 1 orang. Dan 1 sekolah karena melanggar prokes,” ungkapnya.

Dia menerangkan, dari enam sekolah itu, hanya satu orang yang positif Covid-19. Kini, enam sekolah tersebut sudah kembali normal karena terbukti tidak ada penularan.

Baca juga : Cegah Penyebaran Corona, Setiap Sekolah Harus Miliki Satgas Covid-19

“Kecuali Sekolah Dasar Negeri (SDN) Klender 03, ditemukan penularan pada satu orang. Nah, ketika ada temuan kasus positif seperti itu, PTM dihentikan 3 hari untuk disinfeksi dan tracing,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Taga, terdapat 2 siswa dan 1 guru dinyatakan positif Covid-19 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 66, Jaktim. Namun menurut Taga, mereka tertular di rumah, bukan di sekolah.

Baca juga : Airlangga Ingatkan Jangan Sampai PON Dan Superbike Jadi Klaster Baru

Kemudian, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI20, Jaktim, terdapat satu orang guru positif. Kemudian, Sekolah Menengah Atas (SMA) 25, Jakpus terdapat 1 orang guru positif. Dan, di SMA 20, terdapat 1 siswa positif. Ditegaskannya, pihaknya menutup sementara sekolah itu selama tiga hari untuk disemprot disinfektan dan tracing.

Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Putoyo juga menyatakan belum menemukan klaster sekolah. Untuk itu, pihaknya perlu memverifikasi kebenaran data Kemendikbudristek.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.