Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Guilt Tripping, Sifat Manipulatif yang Sedang Diperbincangkan di Medsos
Selasa, 21 November 2023 14:56 WIB
Istilah media sosial yang baru banyak bermunculan dan dikenal kalangan masyarakat. Istilah baru yang kini sedang menjadi perbincangan publik salah satunya Guilt Tripping. Guilt Tripping menjadi perbincangan publik karena dinilai masih ada pada kehidupan manusia hingga saat ini. Lalu, apakah arti Guilt Tripping adalah hal yang merugikan manusia? Berikut penjelasannya
Dilansir dari Very Well Mind, Guilt Tripping berarti tindakan yang menyebabkan orang lain merasa bersalah atau bertanggung jawab atas sesuatu dengan melakukan tindakan tertentu. Bisa dikatakan, Guilt tripping adalah tindakan manipulatif ketika seseorang mencoba untuk membuat orang lain merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri atas sesuatu. Hal ini seringkali digunakan sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu atau mengontrol orang lain.
Dari penjelasan singkat itu sudah terlihat apa itu sifat dasar mengapa bisa dikatakan Guilt Tripping. Lalu, apa penyebab Guilt Tripping? Yuk, kita kenali penyebabnya bersama-sama.
Kontrol dan Kepuasan Pribadi
Baca juga : Strategi Matang Ganjar Kembangkan Bisnis Di Indonesia
Seseorang mungkin menggunakan Guilt Tripping sebagai alat untuk mengendalikan situasi atau orang lain sesuai keinginan mereka. Mereka berharap bahwa dengan membuat orang merasa bersalah, mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Ketidakmampuan Mengungkapkan Perasaan dengan Jujur
Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan mereka atau meminta apa yang mereka inginkan secara langsung. Sebagai gantinya, mereka menggunakan Guilt Tripping sebagai cara tidak langsung untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
Kurangnya Keterampilan Komunikasi yang Sehat
Baca juga : Pancasila Memperbaiki Satu Pandangan Dunia Berbasiskan Budaya dan Etika
Seseorang yang kurang terampil dalam komunikasi yang sehat mungkin cenderung mengandalkan metode manipulatif seperti Guilt Tripping.
Rasa Rendah Diri
Orang yang merasa rendah diri atau memiliki masalah dengan harga diri mereka sendiri mungkin menggunakan Guilt Tripping untuk menguatkan perasaan mereka bahwa mereka memiliki pengaruh atau kekuatan atas orang lain.
Kurangnya Kesadaran
Baca juga : Teken MoU, Bank Mandiri Fasilitasi Layanan Perbankan GAKESLAB
Terkadang, orang yang menggunakan Guilt Tripping mungkin tidak sepenuhnya menyadari dampaknya terhadap orang lain atau mungkin merasa bahwa ini adalah cara yang wajar atau efektif untuk berkomunikasi.
Guilt Tripping bisa merusak hubungan, karena menciptakan perasaan ketidakseimbangan, kebingungan, dan ketidaknyamanan antara individu yang terlibat. Penting bagi seseorang yang menghadapi Guilt Tripping untuk mengenali pola ini dan, jika mungkin, mengkomunikasikan perasaan mereka dengan jelas kepada orang yang menggunakan tindakan tersebut. Dalam kasus yang lebih serius, terapi atau konseling dapat membantu baik bagi individu yang menggunakan Guilt Tripping maupun individu yang terkena dampaknya.
Zein Zahiratul Fauziyyah
Mahasiswa Jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mahasiswa Jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya