Dark/Light Mode

Salah Satu Pengurusnya Ditangkap Densus 88

MUI Bukan Teroris

Kamis, 18 November 2021 08:45 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono (tengah) bersama Staf Khusus Kementerian Agama Mohammad Nuruzzaman (kanan) dan Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Makmun Rasyid (kiri) memberikan keterangan pers terkait kasus penangkapan terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu, (17/11/2021). (Foto: Antara/Reno Esnir)
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono (tengah) bersama Staf Khusus Kementerian Agama Mohammad Nuruzzaman (kanan) dan Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Makmun Rasyid (kiri) memberikan keterangan pers terkait kasus penangkapan terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu, (17/11/2021). (Foto: Antara/Reno Esnir)

 Sebelumnya 
Pangeran menilai, penangkapan Densus 88 merupakan aksi biasa dalam upaya mencegah terjadinya aksi terorisme. Dia pun berharap, pubik tidak perlu membangun narasi provokasi dengan gerakan bubarkan MUI. Tidak perlu membakar lumbung, hanya karena ulah salah satu oknum di dalamnya.

“Bagaimanapun, eksistensi MUI bagian tidak terpisahkan dari peran umat Islam untuk penguatan rumah kebangsaan NKRI, sehingga wajib jaga bersama atas peran terhormat institusi tersebut,” ujarnya.

Dukungan terhadap MUI juga banyak disuarakan berbagai kalangan di Twitter. Wakil Ketua MPR , Hidayat Nur Wahid dengan tegas menolak gerakan pembentukan opini untuk membubarkan MUI. Lewat akun Twitter miliknya @hnurwahid, poitisi PKS ini geram dengan opini yang berkembang di masyarakat tersebut.

Baca juga : Polri Pastikan, Densus 88 Antiteror Tak Lakukan Tindakan Kriminalisasi

“Saya menolak framing untuk bubarkan MUI. Saya mendukung MUI, yang menghimpun Ormas-ormas Keagamaan Islam, yang Ketua Umum, Sekjen dan pengurusnya, rata-rata dari NU, Muhammadiyah & Ormas Moderat lainnya. MUI tolak islamophobia dan terorisme, termasuk teror terhadap NKRI yang dilakukan separatis KKB Papua,” tulis Hidayat.

Ustad muda yang juga pegiat media sosial, Hilmi Firdaus bahkan menggalang dukungan dari warganet untuk sama-sama mendukung MUI. Lewat akun @Hilmi28, ia meminta aparat profesional dan warganet adil.

“Kalau emang di MUI ada yang terindikasi terorisme, buktikan saja secara hukum. Saya dengar yang bersangkutan sudah dinonaktifkan. Bukan dengan menyuarakan bubarkan MUI yang sudah berdiri sejak 1975 dan berjasa besar kepada umat dengan fatwa-fatwanya yang menjadi rujukan. Bismillah, ayo ramaikan tagar #dukungMUI dan #kamibersamaMUI,” cuit Hilmi.

Baca juga : Bek Persebaya Ini Ungkap Menu Latihan TC Timnas Di Turki

Eks politisi PKS, Faizal Assegaf menilai, MUI tidak akan bisa dibubarkan. Dia meminta publik untuk memercayakan kasus dugaan teroris tersebut pada proses hukum.

“Sampai kiamat MUI gak bisa dibubarkan. Kalau ada oknum yang mungkin terseret kasus, itu biasa pada semua ormas & lembaga terkait,” cuitnya lewat akun Twitter @faizalassegaf.

Dia juga berharap publik bisa menyikapi kasus dugaan terorisme ini dengan pikiran jernih. Sehingga tidak terkurung dalam pro-kontra politik yang berlebihan. “Nggak usah kejebak pro-kontra politik berlebihan,” pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.