Dark/Light Mode

Wisata Dan Silaturahmi Makin Rame

Perketat Mobilitas Nataru!

Senin, 22 November 2021 07:25 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. (Foto: Istimewa)
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pemerintah memahami, dorongan untuk berlibur dan rekreasi sudah sedemikian kuatnya setelah dua tahun baru dilewati di masa pandemi ini. “Namun bayangkan betapa hebatnya kita semua apabila kita berhasil melalui Natal dan

Tahun Baru tanpa kenaikan kasus di Januari dan Februari tahun depan,” jelas Duta Adaptasi Kebiasaan Baru ini.

Baca juga : Pintu Baja Ringan Rumah Makin Diminati Masyarakat Indonesia

Sementara Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, pengetatan prokes, penguatan 3T (testing, tracing, dan treatment), serta akselerasi vaksinasi masih diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19.

Menurutnya, memburuknya situasi pandemi di Eropa dan Asia menjadi sinyal, prokes perlu diperketat. Apalagi, 40 persen dari total populasi di Indonesia belum divaksinasi.

Baca juga : Pemerintah Dorong Industri Game Lokal Kuasai Pasar Dunia

“Saat ini, sejumlah negara di dunia kembali mengalami pertambahan kasus Covid-19, seperti di Eropa dan China. Meskipun telah gencar mengadakan vaksinasi, namun kini mereka kewalahan dengan naiknya tingkat infeksi virus,” tutur Dicky.

Menurunnya kasus positif Covid-19 secara nasional tidak boleh membuat masyarakat lengah karena kombinasi populasi yang belum divaksin, peningkatan mobilisasi, dan keberadaan varian Delta dapat memakan korban.

Baca juga : Kementan Sepakati Enam Zoonosis Prioritas Nasional

Meski tidak sebesar gelombang kedua, gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia berpotensi terjadi di triwulan pertama tahun 2022, dengan asumsi tidak ada varian yang lebih ‘super’ dari Delta bersirkulasi di Indonesia.

“Karenanya, jika kita tidak berhati-hati, masa Nataru menjadi momen yang rawan, sehingga kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan harus lebih ketat, apalagi dengan mobilitas yang tinggi dan masa karantina yang dipersingkat,” tandasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.