Dark/Light Mode

BIN Vaksinasi Serentak Di 7 Provinsi, Warga Antusias

Vaksinasi Tameng Sakti Melawan Varian Omicron

Senin, 29 November 2021 08:05 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan (kiri) berbincang dengan Kepala BNPB/Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Mayjen TNI Suharyanto saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/11/2021). (Foto: Antara/Pool-Hafidz Mubarak)
Kepala BIN Budi Gunawan (kiri) berbincang dengan Kepala BNPB/Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Mayjen TNI Suharyanto saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/11/2021). (Foto: Antara/Pool-Hafidz Mubarak)

 Sebelumnya 
Hadapi Varian Omicron

Dalam menghadapi ancaman varian Omicron, pemerintah sudah mengambil langkah-langkah antisipatif. Mulai dari menutup penerbangan dari negara-negara yang sudah terjangkit varian Omicron, sampai kembali memberlakukan karantina 7 hari bagi para pelancong dari luar negeri.

Baca juga : Kapolri: Vaksinasi Serentak Indonesia Untuk Jaga Pengendalian Covid-19 Saat Nataru

“Masyarakat tak perlu panik,” pinta Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Pandjaitan, menyikapi ancaman varian Omicron ini, kemarin.

Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, tingkat kemunculan Omicron memang mengkhawatirkan. Alasannya, virus varian baru ini disebut lebih menular dan menyebabkan keparahan. Ia menduga, tingkat penularannya lima kali lebih cepat dari varian Delta.

Baca juga : Pandemi Jadi Endemi Sudah Di Depan Mata

Untuk memastikan keganasan Omicron, Dicky mengakui, masih membutuhkan pembuktian lewat uji klinis. Namun, kata dia, bukan berarti masyarakat dan pemerintah lantas menganggap remeh varian ini. Kewaspadaan dengan melakukan mitigasi serta meningkatkan vaksinasi bagi masyarakat harus terus dioptimalkan.

Apakah vaksin cukup untuk melawan Omicron? Dicky optimis, vaksinasi masih efektif meminimalisir tingkat keparahan dan kematian.

Baca juga : Corona Jinak, Rakyat Bisa Tidur Nyenyak

“Kasus Omicron ini, dominan akan terjadi bagi orang yang belum vaksin sama sekali di Afrika Selatan, termasuk juga yang ada di negara lain, itu menunjukkan masih efektifnya vaksin,” ujarnya, kemarin.

Terpenting, kata dia, vaksinasi juga harus diimbangi dengan penerapan prokes yang ketat. “Kita nggak usah panik berlebihan, karena kabar baiknya adalah vaksinasi lebih efektif dalam melindungi keparahan dan kematian, kedua kombinasi dengan 3T dan 5M juga sangat efektif,” lanjut Dicky. [RCH/BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.