Dark/Light Mode

1 Desember Di Papua

TNI-Polri Siaga 1

Rabu, 1 Desember 2021 07:40 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

 Sebelumnya 
Menyelesaikan gerombolan teroris Papua menjadi agenda prioritas yang akan dilakukan Andika usai dirinya resmi menjabat sebagai Panglima TNI. Sejak menjalani uji kelayakan dan kepatutan sampai pelantikan, Andika selalu menyampaikan sikapnya yang memberi perhatian lebih pada Papua. Termasuk menjadikan Papua sebagai topik pembicaraan saat Andika bertemu sejumlah tokoh.

Namun, sebelum tiba di Papua, Andika terlebih dulu transit di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin dan disambut oleh Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Mochamad Syafei Kasno. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu terbang menggunakan pesawat Boeing TNI AU/A-7307.

Baca juga : Anggaran Desember Ceria

Selain disambut Pangdam XIV/Hasanuddin, Andika juga mendapat sambutan dari sejumlah pejabat unsur Forkopimda dan pejabat TNI. Di antaranya, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana, Pangkoopsau II Marsda Minggit Tribowo, Danlantamal IV/Makassar Laksma Benny Sukandari, Pangkostrad II Marsma Irwan Pramuda, Danlanud Hasanuddin Marsma David Y. Tamboto, Kabinda Sulsel Brigjen Dwi Surjadmodjo.

Sementara, kehadiran Andika didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Mabes TNI. Antar lain Asintel Panglima TNI Mayjen Andjar Wiratma, Asops Panglima TNI Mayjen Syafruddin dan Kapuspen TNI Mayjen Prantara Santosa.

Baca juga : Kemenperin Pacu Industri Susu Nasional

Rombongan Andika rencananya tiba di Papua hari ini, Rabu (1/12). Akan tetapi, kedatangan menantu AM Hendropriyono itu bukan beragendakan untuk meninjau keamanan HUT OPM, melainkan guna melakukan serangkaian kegiatan dengan Lantamal X Jayapura, Kesdam XVII/Cenderawasih, dan Lanud Jayapura.

Terpisah, Peneliti Kajian Papua dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth mengingatkan agar TNI-Polri membedakan penanganan momentum peringatan dengan penyelesaian akar separatisme. Baik karena alasan politik maupun ekonomi.

Baca juga : Energi Di Dalam Sinergi (1)

Selama ketidakpuasan tidak dapat diatasi, maka isu 1 Desember cenderung akan berulang terus. “Sementara dari sudut pandang Pemerintah Indonesia, OPM adalah ancaman nyata setiap waktu, bukan hanya jelang 1 Desember,” tukas Elisabeth, kemarin. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.