Dark/Light Mode

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Penyakit Pasca Tuberkulosis Perlu Diperhatikan

Kamis, 9 Desember 2021 10:42 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kita semua sudah mengenal Covid-19 dengan berbagai masalahnya, termasuk fenomena Long Covid, yang terjadi setelah sembuh dari Covid-19.

Tapi, belum banyak yang memahami tentang penyakit pasca tuberkulosis (TB), yang timbul setelah sembuh dari sakit TB. 

Kita tahu,  Covid-19 adalah pandemi yang menerpa dunia dan juga negara kita dalam 2 tahun terakhir ini. Kita juga perlu tahu, TB sudah menjadi masalah kesehatan penting sejak puluhan tahun yang lalu.

5 Pengertian Long Covid

Baca juga : Skrining Tuberkulosis Di Pelabuhan, Wujud Konkret Dukung Eliminasi TB 2030

Dalam publikasi WHO tanggal 6 Oktober 2021, ada lima pengertian tentang Long Covid, yang dalam publikasi ini disebut sebagai Post Covid atau Pasca Covid.

Pertama, kondisi pasca Covid-19 dapat terjadi pada seseorang dengan status probable atau terkonfirmasi Covid-19.

Kedua, biasanya keluhan pasca Covid ini terjadi setelah tiga bulan dari awal gejala penyakit Covid. Lama keluhan-keluhan pasca Covid, berlangsung selama setidaknya 2 bulan. Penyebab keluhannya tidak dapat diterangkan, selain yang mungkin sebagai pasca Covid. 

Ketiga, keluhan dan gejalanya dapat dalam berbagai bentuk yang amat luas variasinya. Mulai dari rasa lemah (fatigue), sesak napas, dan gangguan kognitif yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga : Antibodi Masyarakat Dan Tetap Rendahnya Kasus Di India

Juga dapat berupa nyeri perut, gangguan menstruasi, gangguan penciuman /pengecap, gelisah (anxiety), penglihatan kabur, nyeri dada, batuk, depresi, pusing dan demam hilang timbul.

Bentuk keluhan lain dapat juga berupa gangguan saluran cerna baik diare maupun konstipasi dan acid reflux. Juga bisa sakit kepala, gangguan memori, nyeri sendi, nyeri otot, neuralgia, bentuk alergi baru, gangguan tidur, berdebar debar dan juga telinga berdenging atau gangguan pendengaran lainnya.

Keempat, gejalanya bisa bersifat baru muncul, atau langsung muncul sesudah pulih dari keadaan akut serangan Covid-19. Bisa juga menetap saja, sejak awal sakit Covid-19 sampai beberapa bulan kemudian.

Kita tahu bahwa penyakit Covid-19 baru bermula 31 Desember 2019. Jadi, sampai sekarang belum ada dua tahun. Sehingga, publikasi WHO Oktober 2021 ini memang menyatakan Long Covid berjalan beberapa bulan.

Baca juga : Program DMPA APP Sinar Mas Kerek Ekonomi Perempuan

Tetapi, seiring berjalannya waktu di tahun depan dan seterusnya, maka kita akan melihat apakah keluhan Long Covid bisa sampai bertahun-tahun atau tidak.

Kelima, berat ringannya gejala dan keluhan dapat berfluktuasi. Bisa juga hilang sementara, lalu datang lagi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.