Dark/Light Mode

Soal Biaya Pembangunan IKN

Jokowi: Tidak Ada Kotak Khusus Di APBN

Kamis, 20 Januari 2022 08:10 WIB
Presiden Jokowi memastikan tidak ada kotak khusus di APBN yang dibuat untuk pembiayaan IKN. (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi memastikan tidak ada kotak khusus di APBN yang dibuat untuk pembiayaan IKN. (Foto: Setkab)

 Sebelumnya 
Program penguatan pemulihan ekonomi antara lain berisi insentif fiskal, dukungan UMKM, dan korporasi.

Nah, kata Sri Mul, jika memungkinkan, pembangunan IKN bisa digunakan dari anggaran PEN 2022 dari klaster penguatan ekonomi yang nilainya mencapai Rp 178,3 triliun. Soalnya, kata dia, belum terdapat perincian apapun dari alokasi dana program penguatan ekonomi PEN 2022.

Baca juga : Gus Muhaimin Minta Pembangunan IKN Tak Terlalu Bebani APBN

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) waktu itu menyampaikan akan membuat jalannya, itu kalau memang bisa dieksekusi pada 2022, maka akan bisa kami anggarkan di Rp 178 triliun ini,” ujar Sri Mul.

Pembangunan IKN tahap awal akan dikerjakan pada 2022-2024. Di tahap awal, pemerintah akan membangun infrastruktur dasar seperti jalanan, listrik, air, dan jaringan telekomunikasi. Sri Mul ingin menggunakan dana dari program PEN untuk melaksanakan pembangunan itu pada 2022.

Baca juga : Sri Mulyani: Pembangunan Ibu Kota Negara Pakai Dana PEN

Usai pemaparan, Sri Mul lalu pamit. Namun, sebelum Sri Mul berdiri, Marwan Cik Asan buru-buru mengangkat tangan. “Interupsi, Pak Ketua,” ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR ini memohon waktu untuk diberikan kesempatan bicara selama tiga menit. Alasannya, mumpung Sri Mul masih ada.

Baca juga : Upaya Pemulihan Aset, Kejagung Buru Mitra Terdakwa Kasus Korupsi Asabri

Politisi Partai Demokrat itu mempertanyakan keinginan Sri Mul yang akan menggunakan PEN untuk membangun IKN. Kata dia, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2/2020 sudah dijelaskan penggunaan PEN yaitu untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dari sektor riil dan sektor keuangan dalam menjalankan usahanya. Marwan menilai pembangunan IKN tidak memenuhi tujuan PEN tersebut. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.