Dark/Light Mode

Soal Biaya Pembangunan IKN

Jokowi: Tidak Ada Kotak Khusus Di APBN

Kamis, 20 Januari 2022 08:10 WIB
Presiden Jokowi memastikan tidak ada kotak khusus di APBN yang dibuat untuk pembiayaan IKN. (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi memastikan tidak ada kotak khusus di APBN yang dibuat untuk pembiayaan IKN. (Foto: Setkab)

 Sebelumnya 
Ditanya apa dulu yang akan dibangun di IKN, Jokowi mengatakan, pertama yang dibangun adalah Istana Kepresidenan, Gedung Kementerian, Bank Indonesia dan OJK. “Empat atau enam kementerian diharapkan selesai pada 2024,” jawab Jokowi, mantap.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, IKN yang baru itu dibangun dengan konsep green dan smart city. “IKN nantinya jadi kota di dalam hutan. Bukan hutan di dalam kota” tegasya.

Baca juga : Gus Muhaimin Minta Pembangunan IKN Tak Terlalu Bebani APBN

Jokowi juga memastikan, pembangunan IKN ini tak akan merusak lingkungan. Hutan lindung dan hutan konservasi dijaga sebaik-baiknya. Untuk itu, yang pertama disiapkan adalah unit pembenihan dan pembibitan (nursery) tanaman hutan. Kapasitasnya mencapai 12 juta bibit tanaman hutan.

Kendaraan yang dipakai di IKN adalah kendaraan yang ramah lingkungan seperti, bus listrik, motor listrik dan sepeda. Tak akan ada polusi di IKN. Jadi IKN akan jadi kota yang cantik, hijau, bersih dan bebas polusi. Contoh pembibitan tanaman hutan yang sangat baik ada di Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Pusat pembibitan seperti itu akan dibuat di IKN.

Baca juga : Sri Mulyani: Pembangunan Ibu Kota Negara Pakai Dana PEN

Soal pembiayaa IKN ini, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani berencana akan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022. Rencana itu kembali ditegaskan Sri Mul saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR, di Komplek Parlemen, Jakarta, kemarin.

Rapat ini membahas evaluasi APBN dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, serta rencana PEN 2022. Rapat yang dimulai pukul 11 siang itu, berlangsung selama tiga jam lebih. Namun, Sri Mul tak ikut sampai selesai.

Baca juga : Upaya Pemulihan Aset, Kejagung Buru Mitra Terdakwa Kasus Korupsi Asabri

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu hanya menyampaikan pemaparan lalu pamit lebih dulu karena harus mengikuti rapat kabinet bersama Presiden.

Dalam paparannya itu, Sri Mul mejelaskan soal rencana menggunakan PEN untuk membangun IKN. Kata dia, dana PEN 2022 senilai Rp 451 triliun. Dana tersebut dibagi dalam tiga klaster, yaitu kesehatan sebesar Rp 122,5 triliun, perlindungan masyarakat sebesar Rp 154,8 triliun, dan penguatan ekonomi sebesar Rp 178,3 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.