Dark/Light Mode

Buntut Ketua DPR Tak Disambut Gubernur

Puan-Ganjar Makin Beku

Minggu, 13 Februari 2022 08:30 WIB
Puan maharani saat meresmikan Pasar Legi di Solo (Foto dok. DPR).
Puan maharani saat meresmikan Pasar Legi di Solo (Foto dok. DPR).

 Sebelumnya 
Dia berkeyakinan, tidak mungkin Puan menyindir gubernur lain selain Ganjar. Terlebih, menurutnya, Ganjar dan Puan sempat terlibat sejumlah polemik beberapa kali.

“Gubernur atau wakil gubernur lain dari PDIP tak pernah terekspos ke publik. Beda cerita dengan Ganjar, polemik internalnya berulang kali. Serba salah jadi Ganjar. Dulu rapat konsolidasi di Jateng nggak diundang. Peresmian pasar di Solo diundang mendadak dan bentrok dengan jadwal ketemu Presiden,” jelasnya.

Hal senada disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Menurutnya, sindiran Puan itu makin memperlihatkan hubungan Puan dengan Ganjar memang sudah tidak baik. Sebab, kali ini serangan bukan lagi disampaikan kader PDIP yang lain, tapi langsung Puan sendiri.

Baca juga : Puan Tak Disambut Gubernur, PDIP: Antar Kader Terbiasa Diskusi Dan Koordinasi

“Kalau sudah begini, hubungan Puan-Ganjar sulit untuk diperbaiki. Hubungan Puan dan Ganjar akan semakin membeku,” kaya Ujang, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Dia bilang, hubungan Ganjar-Puan sulit mencair karena keduanya saling gas untuk jadi capres PDIP. Ganjar yang elektabilitasnya tinggi berharap mendapat dukungan dari PDIP. Namun, PDIP punya putri mahkota yaitu, Puan.

Apakah hubungan Ganjar-Puan bisa dicairkan? “Bisa, jika Ganjar tak ngotot jadi capres. Selama Ganjar punya keinginan jadi capres, selama itu pula hubungan keduanya akan beku,” tuntasnya.

Baca juga : Ketua MKGR DKI: 2024, Presiden Dan Gubernur Jakarta Dari Golkar

Hingga kemarin, Ganjar belum memberikan komentar soal sindiran yang disampaikan Puan. Namun, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hady Rudyatmo malah menjawabnya dengan replika patung Banteng Celeng. Patung itu terpampang di taman dekat rumah Rudy, tepatnya di Pucang Sawit Jebres, Solo. Selama ini, Rudy yang juga Ketua DPC PDIP Solo merupakan kader Banteng pendukung Ganjar.

Replika banteng celeng ini unik. Badan dan kepalanya mirip banteng. Tubuhnya hitam dengan mata merah menyala dengan sepasang tanduk khas banteng. Namun, patung itujuga memiliki dua siung atau taring panjang seperti yang dimiliki celeng alias babi hutan.

Rudy mengatakan, replika banteng celeng itu tak ada kaitannya dengan pilpres. Karena keputusan urusan pilpres ada di tangan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga : Pj Gubernur Kudu Bisa Atasi Masalah Di Aceh

Menurut dia, replika itu hanya hasil kreativitas kader. “Saya apresiasi karena bisa buat karya seperti iti. Ya sudah biarkan saja,” ujarnya.

Apa arti dari banteng celeng itu? Apakah terkait perseteruan Puan-Ganjar? Ditanya begitu, Rudy menggeleng, seraya tersenyum. “Ini tidak ada makna khusus apa-apa,” ungkapnya.

Untuk diketahui, istilah Banteng vs Celeng dilontarkan pertama kali oleh Ketua Bappilu PDIP, Bambang ‘Pacul’ Wuryanto. Istilah celeng dipakai Pacul untuk menyebut kepada kader PDIP yang terang-terangan mendukung Ganjar. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.