Dark/Light Mode

Omongin Teroris Masuk Parpol Dengan Eks Teroris Jaringan Al-Qaeda

Seperti Bisul, Tinggal Nunggu Pecahnya Saja

Senin, 21 Februari 2022 08:30 WIB
Sofyan Tsauri. (Foto: Istimewa).
Sofyan Tsauri. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Makanya, sebelum menangkap orang, itu memang nggak bisa asal tangkap. Itu di-assessment dulu. Mana dosa dia, makanya diperkuatlah ada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, yaitu persekongkolan, pendanaan, informasi, itu sudah bisa menjawab siapa saja.

Anda sebelumnya direkrut jaringan terorisme dari institusi Polri, ini artinya institusi negara juga nggak aman kan?

Iya, betul sekali. Sampai anggota polisi, yang sudah ditanamkan wawasan kebangsaan pun, bisa direkrut mereka. Artinya, rawan sekali penyimpangan seperti itu, bayangkan. Ternyata banyak.

Baca juga : Emil Seperti Bunga Yang Sedang Mekar

Ada cara ampuh menangkal masuknya paham itu?

Kita minta kepada bagian SDM Polri agar pada saat penerimaan itu, di-assement dulu. Seperti sosial medianya. Sekarang sosial media menjadi parameter. Bagaimana orang ini, sikap politiknya, orientasi politiknya, dan sebagainya. Apakah ia terpapar paham seperti itu? Dia harus steril.

Ketika dia sudah menjadi bagian dari Pemerintah, harus dievaluasi juga, baik TNI/Polri maupun ASN, biar aman. Kemudian, ketika promosi calon kapolres, promosi jabatan ASN, dan lain sebagainya, itu harus dievaluasi juga. Apa per bulan, atau kapan. Dilihat orientasi politiknya apa. Mereka terpapar nggak.

Baca juga : Bom Bunuh Diri Makassar Bentuk Penistaan Agama Sesungguhnya

Mereka saat ini banyak. Apa di Polri, TNI, ASN. Tinggal nunggu bisulnya pecah saja. Nanti bisa saja kayak saya, nggak mustahil. Banyak. Saya sampai ke Gorontalo, Maluku Tengah, di Polda Metro Jaya, itu diprotes sama kelompok-kelompok ini.

Kalau Parpol sudah masuk, apa bisa dikatakan parlemen kita terpapar juga?

DPR kan representasi rakyat. Sejauh mana penyakit masyarakat bisa dilihat dari ini. Karena mereka mewakili rakyat Indonesia seluruhnya. Kita lihat, ada partai yang selalu kontraproduktif, pendapat-pendapat seputar terorisme itu sering diabaikan. Seakan-akan mereka ini seperti bela teroris jadinya. Ini yang bahaya, teroris jadi dapat legalitas dari anggota-anggota DPR.

Baca juga : KPK Usut Suap Puluhan Miliar Pejabat Pajak

Iming-iming apa yang mereka berikan saat masuk lembaga resmi?

Iming-imingnya agama. Isu agama itu kekuatan atau ruh yang paling jadi daya magnet. Tanpa agama, mereka kehilangan motivasi. Cara paling efektif itu, jualan agama. Misalnya, ketika menyampaikan Muslim dibantai, itu kan menimbulkan kebencian masyarakat, terutama yang awam. Kan kata Ibnu Rusyd, jika anda ingin menguasai orang bodoh, maka bungkuslah kebatilan-kebatilan itu dengan agama. Karena agama ini kekuatan, magnet. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.