Dark/Light Mode

Dihajar Disrupsi, Pandemi, Dan Dampak Perang

Semua Negara Pusing Ekonomi Tak Menentu

Sabtu, 12 Maret 2022 06:10 WIB
Presiden Joko Widodo dalam Sidang Senat Terbuka dalam Dies Natalis ke-46 UNS di Surakarta, kemarin.
Presiden Joko Widodo dalam Sidang Senat Terbuka dalam Dies Natalis ke-46 UNS di Surakarta, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian dunia, termasuk Indonesia tengah menghadapi tantangan berat. Belum pulih setelah terdampak pandemi Covid-19, kini menghadapi dampak perang Rusia dengan Ukraina.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, dalam situasi yang luar biasa ini, tidaklah mudah mengelola keuangan negara.

“Kita tahu dunia sekarang ini pada situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang. Semua negara merasakan, bukan hanya Indonesia,” kata Jokowi dalam Sidang Senat Terbuka dalam Dies Natalis ke-46 UNS di Surakarta, kemarin.

Baca juga : Dihajar Persib, Gilang Langsung Evaluasi Performa Singo Edan

Jokowi menuturkan, revolusi industri 4.0 selama ini telah memicu terjadinya disrupsi. Namun, saat dunia tengah mencari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut, muncul pandemi Covid-19 yang tambah mempersulit keadaan, khususnya dalam bidang perekonomian.

“Kita sebelumnya dihadapkan disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 dan semua negara tergagap-gagap. Kemudian dihantam lagi oleh disrupsi akut karena pandemi Covid-19 yang tidak kita duga. Semua negara tambah pusing,” ujarnya.

Kondisi ini, lanjutnya, diperparah dengan adanya perang antara Ukraina dan Rusia yang semakin mempersulit pengelolaan ekonomi.

Baca juga : Airlangga Jempolin Peran OJK Kebut Pemulihan Ekonomi Nasional

“Pusingnya belum reda, tambah lagi ada perang, udah bertubi-tubi. konomi betapa sangat sulitnya,” ungkap Jokowi.

Jokowi mengaku dihubungi oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida beberapa hari lalu. Para pemimpin dunia itu mengeluhkan hal yang sama.

Namun demikian, Jokowi mengklaim Indonesia berhasil menjalani dan mengelola keuangan dengan baik meski melewati berbagai tantangan dibandingkan negara-negara lain.

Baca juga : Bos BI: Pandemi Menyisakan Bekas Luka Jangka Panjang Buat Ekonomi

Untuk itu, Presiden menginstruksikan agar berhati-hati dalam mengelola ekonomi saat ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.