Dark/Light Mode

Tetangga Cerita Dokter Yang Tewas Ditembak Densus

Jalan Pake Kursi Roda Shalat Tak Bisa Berdiri

Sabtu, 12 Maret 2022 06:43 WIB
Mobil dokter Sunardi yang dikejar petugas (Foto: Istimewa).
Mobil dokter Sunardi yang dikejar petugas (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang dokter bernama Sunardi (SU) tewas ditembak saat akan ditangkap Tim Densus 88, di kediamannya di Sukoharjo, Rabu malam. Belakangan kejadian ini jadi heboh di media sosial. Soalnya dari cerita tetangga, Sunardi yang menurut Polisi sudah jadi tersangka kasus terorisme itu, sudah lama mengalami cidera kaki yang menyebabkannya kesulitan berjalan. Karena tak bisa berdiri, Sunardi harus duduk di kursi roda saat shalat.

Penangkapan terhadap Sunardi terjadi di kediamannya yang berlokasi di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, pada Rabu sekitar pukul 9 malam. Dari pernyataan Humas Polri, detik-detik penangkapan tersangka teroris itu, sudah seperti film action. Saat hendak ditangkap, Sunardi sedang mengendarai kendaraan roda empat dengan double cabin.

Mengetahui dirinya hendak ditangkap, Sunardi berusaha melarikan diri dan mencoba menabrak petugas yang mengadangnya. Dua personel tim Densus 88 spontan langsung naik ke cabin dari kendaraan milik tersangka.

Baca juga : Pengusaha Minerba Tak Bisa Nakal Lagi

Sunardi tak menyerah. Ia bahkan, berusaha menjatuhkan personel Densus yang berada di belakang mobilnya tersebut, dengan cara menggerakkan kendaraannya ke kanan dan kiri dalam keadaan cepat.

Petugas Densus 88 memberikan peringatan agar menyerah dan menghentikan kendaraan. Namun, seruan itu tidak dihiraukan. Anggota Densus akhirnya melepaskan tembakan yang mengenai punggung atas dan pinggul.

Sebelum ditembak, Sunardi menabrak mobil yang melintas dan pagar rumah warga di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosasri. Dari foto yang beredar, nampak terdapat kerusakan mobil double cabin jenis Strada dengan pelat nomor AD 8961 FA itu, mengalami kerusakan di bagian depan, hingga terangkat di bagian kapnya.

Baca juga : Anggota DPR Ini Beri Kesempatan Pada Anak Muda Berkreasi

Kamis sore, jenazah Sunardi tiba di rumahnya di Jalan Dr Muwardi 92 Gayam, Sukoharjo. Bersamaan dengan itu, kabar penembakan terhadap Sunardi ini perlahan ramai di media sosial. Apalagi setelah sejumlah tetangga mengungkapkan sosok Sunardi sebagai sosok yang dikenal baik, suka menolong, dan rajin salat berjamaah di masjid.

Selain itu, Sunardi diketahui mengalami cidera kaki yang membuatnya kesulitan berjalan. Jadi bagaimana bisa seorang yang tak bisa berjalan bisa melawan saat ditangkap.

Salah satu tetangga Sunardi, Abdullah mengakui, Sunardi sudah lama mengalami cidera kaki. Karena kesulitan berjalan, kata dia, dokter lulusan Fakultas Kedokteran UNS itu, pergi ke masjid naik mobil.

Baca juga : Jasindo Dongkrak Penjualan Asuransi Kendaraan Lewat Digitalisasi

“Beliau pakai tongkat. Kalau jalan pelan-pelan. Dia selalu menyimpan kursi (untuk salat) di masjid. Untuk shalat, dia nggak bisa ruku’ nggak bisa sujud,” beber Abdullah. Ia mengaku prihatin, tak menyangka Sunardi mengalami nasib tragis di tangan Densus 88.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.