Dark/Light Mode

Kepala BIN Gagas Penguatan Medical Intelligence

Sedetik Pun, Waspada Corona Jangan Kendur

Senin, 14 Maret 2022 07:15 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Kita ingin pastikan, karyawan hotel, rumah makan dan toko oleh-oleh memiliki kekebalan, karena mereka garda terdepan melayani wisatawan,” ujar Koordinator Vaksinasi Binda DIY Wilayah Sleman, Adi Riyanto.

Di Riau, Binda setempat mengadakan vaksinasi untuk masyarakat umum, anak usia 6-11 tahun hingga lansia. Adapun target capaiannya sebanyak 8.000 dosis setiap harinya. Total target bulan Maret mencapai 248.000 dosis.

“Angka penyebaran di Riau semakin menurun, kita ingin memastikan tidak ada pembalikan trend, karena itu semua kelompok masyarakat dan wilayah kita jadikan target sasaran,” kata Kabinda Riau, Brigjen TNI Amino Setya Budi.

Baca juga : Pilkada Kalteng Jangan Boros!

Pejabat WHO Bicara Pandemi

Direktur Eksekutif Badan Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, mengingatkan, perlunya berhati-hati soal status endemi dalam kasus COVID-19.

Menurut Ryan, pergantian pandemi ke endemi hanya terjadi dalam perubahan istilah saja, bukan ancaman yang menyertainya.

Baca juga : BI: Dorong Penguatan Data Untuk Perumusan Kebijakan

Secara sederhana, menurut Ryan, perbedaan endemi dengan pandemi adalah: virus itu ada, namun menular pada tingkat yang lebih rendah. Sifatnya cenderung musiman dan tak bisa dilupakan.

“HIV, tuberkulosis, dan malaria endemi, (tetapi) membunuh jutaan orang di planet ini setiap tahun,” kata Ryan dalam pernyataan video yang diunggah di Twitter WHO, kemarin.

Ryan menjelaskan, endemi itu tidak sama dengan baik. Selama satu penyakit dinyatakan endemi, program pengendalian yang kuat untuk mengurangi infeksi, penderitaan kelompok rentan, hingga angka kematian, tetap perlu diperhatikan.

Baca juga : Kepala BIN Papua Meninggal Dunia Di Jayapura

“Jadi mengubah dari pandemi ke endemi hanya mengubah label. Itu tidak mengubah tantangan yang kita hadapi. Kita perlu mengontrol berkelanjutan pada virus ini,” kata Ryan. [RCH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.