Dark/Light Mode

Sowan Ke Airlangga, Menteri Pembangunan Singapura Bahas Pengembangan KIK Hingga EBT

Rabu, 23 Maret 2022 21:38 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) memberikan cendera mata wayang ke Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee, usai melakukan pertemuan, di Jakarta, Rabu (23/3). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) memberikan cendera mata wayang ke Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee, usai melakukan pertemuan, di Jakarta, Rabu (23/3). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya percepatan pembangunan dan investasi di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, merupakan peluang strategis dalam membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan potensi ekspor. Dengan dilakukannya revitalisasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), maka diharapkan dapat mempercepat aktivitas ekonomi di KIK.

Hal ini diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee, di Jakarta, Rabu (23/3). 

Menteri Lee yang direncanakan juga akan berkunjung ke Kendal dan bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berpandangan, diperlukannya fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi guna meningkatkan kapasitas SDM masyarakat lokal di Kendal dalam rangka mendukung KIK.

Baca juga : Bertemu CEO GEF, Menteri Siti Bahas Lingkungan Dan Hutan Di Bali

Selain pembahasan mengenai perkembangan pengembangan Kawasan Industri Kendal, pertemuan menteri kedua negara tersebut juga membahas terkait kerja sama dalam sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pemanfaatan teknologi suplai air bersih.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (berbatik) berbincang dengan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee

Menanggapi pertanyaan Airlangga terkait fokus rencana pembangunan Singapura dalam 10 sampai 15 tahun ke depan, Menteri Lee menyampaikan bahwa Singapura menekankan pada pembangunan hijau termasuk green building, green infrastructure, dan investasi di bidang riset dan pembangunan di samping mitigasi terhadap kelangkaan pangan dan energi.

Baca juga : Menteri Basuki Targetkan 61 Bendungan Rampung Sampai 2024

Dalam pembahasan kerja sama di bidang EBT, Menteri Lee menyampaikan pentingnya rencana ekspor EBT Indonesia ke Singapura, selain dalam upaya mengurangi emisi karbon, namun juga dapat menyediakan lapangan kerja hijau. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan hingga 418 GW EBT dari sumber daya air, panas bumi, angin, dan matahari.

Selanjutnya, kedua menteri bertukar pandangan mengenai bidang teknologi suplai air bersih. Menteri Lee pada kesempatan itu juga menganjurkan pemanfaatan teknologi untuk mengolah air sungai dikarenakan desalinasi air laut masih relatif mahal.

Isu perkembangan perang Rusia dan Ukraina, Nongsa Digital Park di Batam, dan rencana penyelenggaraan World Cities Summit serta ATxSummit di Singapura juga menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.

Baca juga : Ngobrol Bareng Parlemen Mesir, Puan Bahas Perpindahan Ibu Kota Negara

Dalam pertemuan ini Airlangga didampingi Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo, Staf Khusus Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman, dan Asisten Deputi Kerja Sama Regional dan Subregional Netty Muharni. Sementara itu, Lee didampingi Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.