Dark/Light Mode

Parpol Berlomba-lomba Cari Capres 2024

Pilih Figur Yang Merakyat, Rendah Hati Dan Anti Radikal

Rabu, 6 Juli 2022 06:45 WIB
Ilustrasi Capres. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi Capres. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani mengatakan, banyak sosok yang sudah memenuhi syarat menjadi capres pada Pemilu 2024. Namun, sulit maju karena adanya aturan Presidential Threshold (PT) atau ambang batas pencalonan.

Mujani menilai, ambang batas pencalo­nan di Indonesia masih terlalu tinggi. “Ini menutup peluang bagi partai-partai baru yang hendak ikut dalam pesta demokrasi, dan menawarkan sosok pemimpin yang baru,” kata Mujani.

Akun @faldyrzk mengkritik syarat calon presiden yang diatur dalam UU Pemilu. Khususnya terkait latar belakang pendidikan.

Baca juga : Survei Capres 2024: Airlangga Dan Andika Paling Joss

“Syarat tenaga ahli di DPR saja mesti S2 Reputable University, masa calon presiden cuma SMA, lah bagaimana. Calon presiden seharusnya minimal doktor,” ujarnya.

“Sedih presiden kok syaratnya minimal SMA, PNS saja buat jadi Lurah, Camat, harus S2,” ungkap akun @banikolor. “Syarat capres lebih mudah daripada jadi guru yang minimal S1. Ayo daftar jadi presiden,” timpal akun @mister_sidik.

Akun @yudisignvisual mewanti-wanti par­pol jangan sampai salah dalam memilih calon presiden. “Syarat yang cukup untuk menjadi calon presiden pengganti Pak Jokowi, yakni elektabilitas tinggi, merakyat, rendah hati, antiradikal dan berwawasan,” ujarnya.

Baca juga : Kuasai Dana Orang Lain Yang Bukan Haknya, Indah Harini Bisa Kena 3 Pasal

“Dicari oleh seluruh rakyat Indonesia: calon presiden 2024-2029 dengan syarat ringan beban sejarah,” tambah akun @OliviaCath1540.

“Salah satu syarat untuk menjadi calon presiden adalah tidak diperhitungkan. Maka jangan terlalu bakar duit supaya diperhitungkan sebagai calon kuat presi­den,” kata @idhamarsyadNow.

Akun @dwiciptobn mengungkapkan, salah satu indikator penting untuk menilai kelayakan pimpinan nasional itu dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Baca juga : Foto Bersama Di KTT G20, Jokowi Di Depan Angela Merkel Dan PM Modi

“Kalau selama memimpin di daerahnya IPM provinsi tersebut di bawah IPM Nasional, artinya mereka tidak memenuhi syarat jadi calon presiden,” ungkapnya.

“Kita pilih presiden yang mumpuni. Punya skill kenegarawanan dan track re­cord yang baik. Dan syarat terakhir harus WNI Asli. Di sini rakyat butuh bukti kerja seorang presiden, bukan janji doang. Berhati-hati dalam memilih capres 2024,” tutur akun @rayhan_yuda_pra. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.