Dark/Light Mode

#WaspadaResesiEkonomi Bukan Untuk Nakut-nakuti

Minggu, 17 Juli 2022 06:50 WIB
Resesi Ekonomi di Indonesia. (Foto : Istimewa).
Resesi Ekonomi di Indonesia. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Akhir-akhir ini, para pejabat, para politisi, juga para pakar, rame-rame ngomongin ancaman resesi akibat ketidakpastian ekonomi global, dan dampak geopolitik akibat perang Rusia vs Ukraina. Warganet pun ikut-ikutan ngomongin soal rumit itu, dengan menggaungkan #WaspadaResesiEkonomi. Tagar ini dimunculkan bukan untuk menakut-nakuti, tapi mengingatkan agar para pemangku kepentingan di negeri ini tidak lengah hadapi situasi ekonomi dan politik dunia.

Kemunculan #WaspadaResesiEkonomi ini, dipicu geopolitik dunia yang sedang kurang sehat. Mulai dari peperangan antar-negara, perubahan kebiasaan yang dialami masyarakat di sejumlah negara, perubahan teknologi, hingga virus Covid-19 yang tak kunjung musnah. Akibatnya, postur ekonomi dunia ikut bergejolak.

Baca juga : Waspada Data Ekonomi AS, Rupiah Tak Bertenaga

Rakyat berusaha mengingatkan. Gayanya dengan cara kekinian. Yaitu, menggunakan media sosial. Mereka tak punya saluran resmi untuk berekspresi, kecuali berteriak di medsos. Terbitlah #WaspadaResesiEkonomi.

Tagar Waspada <a href=Resesi Ekonomi Trending di Twitter" src="/my_admin/kcfinder/upload/images/Tagar%20Waspada%20Resesi%20Ekonomi%20Trending%20di%20Twitter..jpg" style="max-width:100%" />

Kemarin, tagar tersebut dicuitkan oleh lebih dari 3.000 akun. Twit-nya macam-macam, tapi poinnya sama, mengingatkan agar Indonesia tidak terjerumus dalam jurang resesi. "Ternyata Pak Jokowi jago memprediksi juga. Prediksinya sekarang ini tepat, Indonesia 2022 di ambang resesi," timpal @duckbusterr. "Waspadalah waspadalah," sahut @CupDudul.

Baca juga : Ingat, Rokok Elektrik Bukan Untuk Pengguna Di Bawah Umur!

Akun @4343_KingKong menjelaskan permasalahan yang dihadapi negara jika terjadi resesi. "Resesi adalah hantu bagi sebuah negara, sebab bisa menimbulkan inflasi harga-harga bahan pokok naik tak terkendali. Dampaknya, banyak rakyat kelaparan. Semua revolusi di dunia berawal dari perut lapar rakyat," ucapnya. "Aduh ngeri," sebut @Deslini2.

Kekhawatiran warganet soal resesi sudah didengar Menteri Keuangan Sri Mulyani. Apalagi sebelumnya, berdasarkan survei Bloomberg, Indonesia menduduki peringkat 14 dari 15 negara di Asia yang kemungkinan mengalami resesi ekonomi. Sri Mulyani mewaspadai ini.

Baca juga : KAI: Wajah Baru Stasiun Pondok Ranji Untuk Tingkatkan Pelayanan

Sebenarnya, probabilitas Indonesia masuk jurang resesi hanya 3 persen, jauh dari Sri Lanka yang di angka 85 persen. Di bawah Sri Lanka, masih ada Selandia Baru dengan persentase 33 persen, Korea Selatan 25 persen, Jepang 25 persen, dan China 20 persen. Meski begitu, Sri Mulyani tetap waspada. "Kami tidak akan terlena," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.