Dark/Light Mode

Muncul Di Komnas HAM

Bharada E Lugu, Culun, Mingkem

Rabu, 27 Juli 2022 07:30 WIB
Inilah tampang Bharada E. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Inilah tampang Bharada E. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

 Sebelumnya 
Menurutnya, pertanyaan yang diajukan Komnas HAM bersifat terbuka. Tidak melebih-lebihi atau mengurangi. "Penjelasannya yang kita harapkan adalah deskriptif. Tadi, makanya ini panjang sekali proses permintaan keterangannya karena jawabannya kami minta untuk deskriptif," tambahnya. 

Selian itu, pihaknya juga meminta Bharada E menggambarkan suasana saat Brigadir J tewas. "Bahkan kami suruh minta menggambar posisi-posisinya," ungkap dia. 

Komnas HAM, lanjut Anam, juga bertanya pada Bharada E tentang hari sebelum Brigadir J meninggal dunia. "Kami tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwanya, bahkan kondisinya kaya apa, itu salah satu yang penting," papar Anam. 

Baca juga : Bharada E Dan 5 Ajudan Sambo Kompak Pake Jurus Mingkem

Namun, Komnas HAM belum bisa membuat kesimpulan dari pemeriksaan ini. Anam juga enggan menjelaskan apakah penjelasan dari Bharada E sama dengan kronologi versi polisi. "Nanti akan kami munculkan di laporan akhir," tegasnya.

Lebih lanjut, Komnas HAM mengklaim telah mengantongi data tentang autopsi awal jenazah Brigadir J. Dokumentasi jenazah Brigadir J yang diperoleh tim investigasi Komnas HAM dari tim forensik yang melakukan autopsi awal, bisa menjadi bukti kasus ini terbongkar. "Yang paling penting bagi Komnas HAM ialah, raw materials (bukti mentah)," tegas Anam. 

Alumnus Universitas Brawijaya itu juga percaya, autopsi awal jenazah ajudan Brigadir J dilakukan pihak-pihak berkompeten. "Kami lakukan proses ini dengan skenario Komnas HAM sendiri. Kami punya logika sendiri, punya jalan sendiri. Dan kami bisa diuji barengan, bagaimana prosesnya," cetus Anam. 

Baca juga : Kunjungi Anak Korban Kebiadaban KKB Papua, Dudung Meleleh

Autopsi Ulang Brigadir J

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut tim khusus Polri sudah berangkat ke Jambi untuk persiapan mengikuti proses autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J. Seluruh pihak terkait telah menyepakati melakukan autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J, Rabu (27/7) atau hari ini. 

"Hari ini, semua tim sudah berangkat ke Jambi," terang Dedi, kemarin. 

Baca juga : Banteng Untung, Banteng Buntung

Bersamaan dengan tim khusus, pihak lainnya seperti Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, dan Pusdokkes Polri, juga telah tiba di Jambi, kemarin. Ada tujuh dokter forensik yang akan terlibat dalam proses autopsi ulang Brigadir J. "7 orang dari PDFI, namanya saya tidak hafal," tandasnya. 

Mungkinkah kasus ini benar-benar bakal terungkap? Pengamat Pertahanan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Hermawan Sulistyo membeberkan pergunjingan para jenderal bintang atau Komjen yang ingin pensiun secara husnul khatimah. 

"Sekarang publik percaya sajalah, karena yang saya dengar, para bintang tiga yang jadi anggota tim itu ngomong, Kami tidak mau akhir ujung karier kami ini terganggu (karena kinerja di kasus tewasnya Brigadir J)," sebut Prof Kikiek, kemarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.