Dark/Light Mode

Pengusutan Korupsi Proyek BTS Rp 10 Triliun

Gelar Perkara, Kejagung Bidik Calon Tersangka

Senin, 24 Oktober 2022 07:30 WIB
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) Febrie Adriansyah (tengah) bersama Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana (kanan) dan Deputi Bidang Investigasi BPKP Agustina Arumsari (kiri) di Press Room Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (30/8/2022). (ANTARA/Putu Indah Savitri).
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) Febrie Adriansyah (tengah) bersama Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana (kanan) dan Deputi Bidang Investigasi BPKP Agustina Arumsari (kiri) di Press Room Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (30/8/2022). (ANTARA/Putu Indah Savitri).

 Sebelumnya 
Febrie mengatakan, proyek ini diduga bermasalah karena banyak keluhan dari masyarakat yang tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19.

Salah satunya terjadi di Kabupaten Natuna Kepulauan Riau (Kepri), dimana pembangunan 19 unit tower BTS mengalami kendala.

Pembangunannya baru dirampungkan sub-kontraktor, yakni PT Semesta Energy Service (SES) hingga 80 persen. Namun, proyek penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang tersebar di sejumlah titik di Natuna bermasalah dalam hal pembayaran ke pihak ketiganya.

Hingga akhirnya, PT SES mengambil langkah tegas, dengan menyegel site-site tower tersebut.

Baca juga : Kejurnas Karate Tradisional Digelar Perdana, Perebutkan Piala Erick Thohir

Sementara, Kemenkominfo mengaku baru membangun 4.161 tower BTS di wilayah terluar dan tertinggal hingga September 2022. Targetnya membangun 9.113 BTS.

“Sisanya, sedang terus dikerjakan agar dapat selesai di akhir kabinet ini tahun 2024,” ujar Menkominfo Johnny G Plate.

Pembangunan tower BTS 4G di wilayah terluar dan tertinggal merupakan proyek strategis nasional. Dana dari iuran perusahaan operator yang dikelola BAKTI. Sebagai dari APBN.

Pembangunan BTS menggunakan skema kontrak tahun jamak atau multiyears. Untuk tahap pertama, penyaluran anggaran dilakukan secara penuh ke kontraktor mitra per Desember 2021.

Baca juga : Istri Mantan Eks Menteri ATR/BPN Minta Irwasum Lakukan Gelar Perkara Kasus Mafia Tambang

Namun pada akhir 2021, Kemenkominfo mengusulkan agar jangka waktu pengerjaan BTS tahap pertama diperpanjang hingga Maret 2022. Karena itu, kontraktor diminta menyertakan tambahan bank garansi.

Ada lima paket pekerjaan yang ditawarkan. Paket 1 meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Lelang dimenangkan konsorsium FiberHome, Telkom Infra dan MTD. Harga penawarannya Rp 5.123.533.593.800.

Paket 2 meliputi wilayah Sulawesi dan Maluku. Dimenangkan konsorsium FiberHome, Telkom Infra dan MTD. Harga penawarannya Rp 4.429.997.621.653.

Paket 3 meliputi wilayah Papua Barat dan Papua Bagian Tengah-Barat. Dimenangkan konsorsium Lintasarta, Huawei dan SEI. Harga penawarannya Rp 6.863.240.902.191.

Baca juga : Relawan Puan Bali Gelar Berbagai Kegiatan Sosial

Paket 4 meliputi wilayah Papua Bagian Tengah-Utara. Dimenangkan konsorsium Infrastruktur Bisnis Sejahtera – ZTE Indonesia. Harga penawarannya Rp 6.181.452.848.052.

Paket 5 meliputi wilayah Papua Bagian Timur-Selatan. Dimenangkan Infrastruktur Bisnis Sejahtera – ZTE Indonesia. Harga penawarannya Rp 5.767.961.527.369.

Setelah pekerjaan pembangunan menara tuntas, operator seluler dalam negeri akan mengoperasikan BTS. XL Axiata akan menjadi operator di BTS wilayah Sumatera. Sedangkan Telkomsel di Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.