Dark/Light Mode

Sebabkan Ratusan Anak Kena Gagal Ginjal Akut

2 Industri Obat Bakal Dipidana

Selasa, 25 Oktober 2022 06:40 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan usai menghadiri ratas terkait kasus gangguan ginjal akut pada anak, di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin. (Foto: HUMAS SETKAB).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan usai menghadiri ratas terkait kasus gangguan ginjal akut pada anak, di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin. (Foto: HUMAS SETKAB).

 Sebelumnya 
Penny sudah menugaskan Deputi Bidang Penindakan BPOM untuk memeriksa dua industri farmasi tersebut. Pemeriksaan itu bekerja sama dengan kepolisian.

"Karena ada indikasinya bahwa kandungan EG dan DEG di produknya tidak hanya dalam konsentrasi sebagai kontaminan, tetapi sangat-sangat tinggi dan tentu saja sangat toxic. Itu bisa tepat diduga bisa mengakibatkan ginjal akut dalam hal ini," paparnya.

Baca juga : Kadar EG/DEG Terbukti Tinggi, 2 Industri Farmasi Siap-siap Dipidana

Polisi telah membentuk tim khusus mendalami produksi obat sirup yang dikonsumsi korban meninggal dunia dengan vonis gangguan ginjal akut. Nantinya, tim khusus ini bakal dipimpin Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto.

Dalam melaksanakan tugasnya, Brigjen Pipit akan membawahi empat direktorat di Bareskrim Polri sekaligus untuk mendalami kasus tersebut. "Beranggotakan Dirtipidnarkoba (Direktorat Tindak Pidana Narkoba), Dirtipiddeksus (Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus), dan Dirtipidum (Direktorat Tindak Pidana Umum) Bareskrim Polri. Tim ini secara khusus segera merespons isu terkait permasalahan gagal ginjal akut," jelas Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah.

Baca juga : Kasus Gagal Ginjal Akut, PPNI Jatim Siap Edukasi Masyarakat

Penyidik Bareskrim Polri mulai melakukan penyelidikan kasus gangguan ginjal akut pada ratusan anak yang mencuat saat ini. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, penyidik telah mengecek hasil uji laboratorium terhadap sejumlah obat sirup yang diduga sebagai penyebab masalah ini.

Untuk hasilnya, Dedi mengaku belum bisa disampaikan ke publik. "Masih nunggu hasil laboratorium dan tahap masih penyelidikan. Nunggu update dulu dari Bareskrim," katanya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.