Dark/Light Mode

Kembangkan Kasus Meikarta, KPK Tak Berhenti pada Bartholomeus dan Iwa Kurniwa

Senin, 29 Juli 2019 20:36 WIB
Saut Situmorang (kanan). (Foto: Tedy O Kroen)
Saut Situmorang (kanan). (Foto: Tedy O Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - KPK memastikan akan terus mengembangkan perkara suap perizinan proyek Meikarta milik Lippo Group. Tersangka tak hanya berhenti pada Sekda Jawa Barat, Iwa Kurniwa, dan eks Presdir PT Lippo Cikarang, Bartholomeus Toto, yang baru diumumkan sebagai tersangka.

"Pengembangan perkara ini akan terus kami lakukan, sebagai bagian dari upaya KPK untuk mewujudkan perizinan yang bersih, transparan, dan antikorupsi," tegaa Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (29/7). 

Baca juga : Cek Fisik Pembangunan Masjid Agung Melawi, KPK Bantu Polda Kalbar

Salah satu yang berpotensi menjadi tersangka baru dalam kasus ini adalah para anggota DPRD Bekasi dan DPRD Jawa Barat. Diketahui, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi diduga menerima uang Rp 1 miliar dan gratifikasi liburan ke Thailand untuk memuluskan pengurusan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) megaproyek Meikarta.

Sementara Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PDIP, Waras Wasisto, disebut berperan dalam mengalirkan uang suap kepada pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mempercepat izin pembangunan Meikarta. Itu diungkapkan Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi dalam persidangan. 

Baca juga : Volume Penumpang Terus Meningkat, KAI Makin Dipercaya Masyarakat

Menurut dia, otoritas RDTR ada di meja Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka Pemerintah Kabupaten Bekasi yang sudah menerima uang suap dari Meikarta, perlu mengalirkan duit suap ke Pemprov Jabar. Di sanalah, anggota DPRD Bekasi Soleman diduga berkoordinasi dengan Waras agar dapat menyampaikan uang suap ke meja kerja Iwa guna kemulusan proses RDTR.

"Bertahap lah, kita akan terus berupaya mengembangkan, jadi ini hanya persoalan waktu saja. Nanti ini bertahap. Penyidik pasti punya strategi untuk itu. Bukan berarti tidak ada follow up. Kita pengen cepet, tapi penyidik punya strategi, kita ikuti strateginya," tegas Saut. [OKT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.