Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Rumahkan 600 Karyawan
Makin Ramping, GoTo Pede Kinerja Lebih Jos
Sabtu, 11 Maret 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Namun diakui Koesoemohadiani, langkah-langkah tersebut memengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo. Karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi.
Dia bilang, dukungan yang diberikan lebih dari yang diwajibkan perundang-undangan yang berlaku. Hal itu mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.
Sebab, menurutnya, setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo.
Baca juga : 600 Karyawan Segera Di-PHK, GoTo Pastikan Tak Pengaruhi Layanan
“Dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan,” ucapnya.
Karyawan yang terdampak telah menerima pemberitahuan kemarin. Perusahaan berkomitmen memberi dukungan komprehensif, baik dari sisi finansial, psikologis, dan pendampingan karier selanjutnya.
Dia memastikan langkah penyesuaian ini tidak akan mempengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi dan pedagang.
Baca juga : Pengacara Nggak Dampingi, Penyidik KPK 2 Kali Batal Periksa Ricky Ham
Untuk diketahui, PHK kali ini merupakan yang kedua dilakukan GoTo. PHK pertama dilakukan pada November 2022 sebanyak 1.300 orang karyawan.
Tak jauh berbeda, pada saat itu, PHK juga ditempuh sebagai langkah efisiensi perusahaan, serta efisiensi keuangan dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Perusahaan menyebut, akan fokus pada layanan inti yaitu on-demand, e-commerce, dan financial technology (fintech).
Sepanjang 2022, GoTo mencatatkan pertumbuhan yang solid. Nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) GOTO 33 persen year on year (yoy) pada 2022 mencapai Rp 613 triliun, sejalan dengan pedoman kinerja yang telah ditetapkan.
Baca juga : Waskita Pede Kinerja Keuangan Bakal Pulih
Menyoal ini, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, PHK yang kedua kalinya dilakukan GoTo sepertinya bakal dilakukan oleh banyak perusahaan teknologi lainnya.
Hal ini karena berkaitan dengan kondisi ekonomi global dan nasional. Yakni, kenaikan inflasi yang direspons dengan kenaikan tingkat suku bunga acuan.
Dia menegaskan, tidak ada perusahaan digital, termasuk unicorn dan decacorn, yang kebal terhadap dampak kelesuan bisnis digital global ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya