Dark/Light Mode

Pesawat Sriwijaya Kena Protes

Duren 2 Ton Nambah “Bau” Dunia Penerbangan Nasional

Rabu, 7 November 2018 12:30 WIB
Salah satu penumpang
Sriwijaya
Salah Satu Penumpang Sriwijaya Air memprotes
petugas terkait bau duren.
Salah satu penumpang Sriwijaya Salah Satu Penumpang Sriwijaya Air memprotes petugas terkait bau duren.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca kecelakaan pesawat Lion Air di Teluk Pakis, Karawang, Jawa Barat, dunia penerbangan Indonesia kembali disorot setelah Sriwijaya Air SJ 091 jurusan Bengkulu-Jakarta membawa durian sebanyak 2 ton. Penumpang protes karena tak tahan baunya. Akibatnya, penerbangan ditunda. Ramainya berita masalah berbau duren ini diungkap oleh Amir Zidane di jejaring Facebook. Amir menyebut aroma durian yang menyengat membuat penumpang memprotes awak kabin hingga akhirnya penumpang turun dari pesawat. 

Dia menyebut sempat ada perdebatan antara penumpang dan petugas hingga akhirnya durian diturunkan dari pesawat. Setelah itu, barulah pesawat diterbangkan. Dalam dalam unggahannya, Amir mempublikasi video saat penumpang ada di luar pesawat dan menunggu durian itu dikeluarkan. Dia kemudian menunjukkan bagasi yang akhirnya kosong dari durian. 

Kepala Bandara Fatmawati Bengkulu, Anies Wardhana membenarkan jika pesawat jurusan Bengkulu-Jakarta membawa durian seberat 2,025 ton yang telah dikemas dengan khusus. Kendati begitu, dia memastikan jika pengemasan durian itu juga sudah sesuai dengan prosedur.  

Baca juga : Bupati Labuhanbatu Ngaku Minta Rp 3 Miliar Ke Asiong Buat Kampanye Djarot-Sihar

District Manager Sriwijaya Air Bengkulu, Abdul Rahim juga menegaskan Sriwijaya Air tidak menyalahi aturan. "Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin SJ 091 dengan rute Bengkulu-Jakarta, yang membawa durian 2,025 ton," ucap Abdul Rahim. Soal beratnya yang mencapai 2,025 ton, dia menegaskan tidak menyalahi aturan keselamatan penerbangan.

Sikap penerbangan yang mengangkut durian dengan jumlah yang sangat banyak tak hanya membuat penumpang protes, warganet juga ikut memberikan kritikan terhadap hal ini. @hendrafael dalam tulisannya sangat memahami jika penumpang melakukan kritik dan protes keras. "Gila disuruh nyium bau duren 1 jam non-stop, bisa pingsan plus muntah ntar didalem pesawat tanpa bisa melarikan diri," ungkapnya. @NMAzzakia juga memberikan pendapat yang sama jika bau duren sangat mengganggu apalagi di dalam pesawat. Bahkan, ia menganggap kebijakan tersebut sangat kacau.

Pendapat yang sama diungkapkan @rostanaziah. Katanya, bagi yang tidak suka mencium duren memang menyakitkan, apalagi selama naik pesawat dengan membawa 3 ton duren. "Mabok dong saya kalau di sana juga. Naik pesawat berasa naik bis biasa antar provinsi," katanya dikuatkan @susterinne. 

Baca juga : Tak Cuma Meikarta, KPK Juga Bidik Lippo Group

@edededan melanjutkan, selain 'masih trauma' dengan kejadian Lion Air minggu lalu. Soal muatan durian lebay dan penerbangan juga pernah terjadi sebelumnya di kecelakaan Mandala Airlines flight RI-091 rute Medan-Jakarta, September 2005. Sama, @abdulmu89179810 mengatakan pekan lalu kejadian pesawat Lion Air ZT 610 jatuh sehingga wajar jika penumpang melakukan protes. "Hari ini ada lagi yang aneh. Masa pesawat disuruh angkut duren 3 ton. Penumpang protes. Ya iya lah dia gak mau naik, takut jatuh pesawatnya."

Sekalipun banyak yang mengkritik, ada juga yang tak mempermasalahlan, salah satunya @intanfandriyani. Dia mengatakan bau durian tak mengganggu penerbangan. "Duh, padahal bau durian enak. Bisa-bisa kenyang dah 3 ton nyium doang. Wkwk," katanya tertawa. Begitupun dengan @Ali_Farghani. Menurut dia, kejadian bau durian bisa dimaklumi akibat informasi & edukasi keselamatan penerbangan masih sangat terbatas.

Menguatkan pendapat yang mendukung, @za_ka menerangkan bahwa pesawat boleh membawa durian. Katanya, jangankan durian mayat saja bisa dibawa. "Jangan-jangan pada ngga tahu kalau pesawat penumpang juga bisa bawa mayat dalam peti mati," terang dia. [REN]

Baca juga : Eks Sekretaris MA Irit Bicara


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.