Dark/Light Mode

Siap Ketemu Face To Face, Bu Mega, Pak SBY Nunggu Undangan

Kamis, 22 Juni 2023 08:07 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat pemakaman Ani Yudhoyono. (Foto: Antara)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat pemakaman Ani Yudhoyono. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY siap bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri face to face. SBY pun posisinya menunggu undangan dari Mega. 

Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan di Gedung DPR, kemarin.

Menurut Herman, mimpi SBY naik kereta bareng dengan Jokowi dan Mega sebagai petunjuk dari Tuhan agar SBY bisa rekonsiliasi dengan Mega.

Herman menceritakan, sebenarnya tak ada persoalan antara SBY dan Mega. Ia juga menepis anggapan SBY dan Mega tak pernah bertemu. Menurut dia, SBY dan Mega pernah bertemu di beberapa kesempatan. 

Hanya saja, lanjut dia, hubungan SBY dengan putri proklamator Bung Karno itu memang dipersepsikan seakan-akan ada kerenggangan, tertutup, dan tak pernah berkomunikasi. Menghadapi realitas itu, seluruh instrumen yang dekat dengan SBY dan Mega berinisiatif untuk membuka jalan untuk rekonsiliasi ini. 

Anggota DPR ini menyampaikan bahwa SBY tidak ada persoalan dalam rekonsiliasi ini. "Tinggal bagaimana Bu Mega membuka ruang yang cukup bagi silaturahmi Pak SBY. Dan kemudian ini menjadi rekonsiliasi dan memecah barrier. Dan ini akan menjadi kekuatan moril bangsa untuk ke depan kita lebih baik lagi," ujar Herman.

Baca juga : Ganjar: Rasanya, Bu Mega Tak Boleh Pensiun

Ia menegaskan, rencana rekonsiliasi ini tak ada kaitannya dengan proses koalisi atau kerja sama antara Demokrat dan PDIP di Pilpres 2024. "Kalau ada yang mengaitkan persoalan mimpi ini dengan  koalisi, saya kira itu di luar konteks," ungkapnya. 

Ia pun meminta jangan ada pihak yang memanas-manasi atau jadi kompor yang mengungkapkan seolah SBY ada persoalan dengan Mega. Herman berharap, rencana rekonsiliasi ini akan berjalan lancar. "Saya kira rakyat akan merasa bahwa kita menjadi guyub, rukun, dan insyaallah lah negara akan lebih baik," kata Herman.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyampaikan harapan yang sama. Kata dia, beberapa politisi baik yang di Demokrat dan PDIP terus mendorong agar ada pertemuan SBY dan Mega. Menurut dia, pertemuan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang juga putra sulung SBY, dengan Ketua DPP Puan Maharani yang juga putri Mega, sebagai langkah awal proses rekonsiliasi itu. 

Harapannya, SBY dan Mega bisa berdialog dan berdiskusi sebagaimana Puan dan AHY. "Jika kemudian terjadi, pertemuan itu saya kira semua rakyat Indonesia akan senang sekali," ujar Hinca, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. 

Wasekjen Demokrat  Renanda Bachtar mengungkapkan, SBY sejak lama ingin bertemu dengan Mega. "Beliau ingin hubungan yang dahulu pernah terjalin dengan baik, bisa dilanjutkan dari waktu ke waktu," kata Renanda, kemarin.

Renanda mengatakan, SBY menginginkan, agar seluruh pemimpin bangsa dapat bersatu untuk menghadapi berbagai tantangan agar Indonesia menjadi negara maju. Namun, sebagaimana  diketahui, hampir 20 tahun ini hubungan SBY dan Mega tak sedekat dan seguyub seperti masa dahulu sebelum SBY terpilih menjadi presiden di 2004. 

Baca juga : Puan Mau Ketemu AHY, SBY Senang

Meski begitu, menurut Renanda, selama ini SBY sudah berusaha menghubungi Mega. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Ia berharap pertemuan Puan dan AHY menjadi pembuka jalan agar hubungan SBY dengan Mega kembali membaik. Kata dia, pertemuan Puan  dengan AHY beberapa hari lalu, sangat melegakan sekaligus direspons positif oleh SBY.

"Beliau berharap momentum ini bisa menjadi awal dari terjalinnya komunikasi politik yang lebih baik lagi antara kedua partai," tuntasnya.

Bagaimana tanggapan PDIP? Puan mengatakan,  rekonsiliasi SBY dengan Mega sangat mungkin terjadi. Bahkan, perempuan pertama yang menjadi ketua DPR ini mengaku siap menjembatani pertemuan antara SBY dan Mega. 

"Saya berharap semua pemimpin nanti bisa guyub, adem. Bersama-sama memberikan sumbangsih dan pemikirannya untuk bisa membangun bangsa," kata Puan, saat melakukan kunjungan kerja di Klaten, Jawa Tengah, kemarin. 

Ia mengatakan, rekonsiliasi bisa saja terjadi antara PDIP dengan Partai Demokrat. "Yang bisa saya sampaikan tidak ada yang tidak mungkin," ungkapnya. 

Mungkinkah SBY dan Mega rekonsiliasi? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan mungkin saja. Apalagi kalau yang mediasi adalah Presiden Jokowi. Hal itu merujuk pada pernyataan SBY yang mengaku satu gerbong kereta dengan Jokowi dan Mega.

Baca juga : Basmi KKB, Semua Pihak Harus Turun Tangan

Menurut Adi, apa yang disampaikan SBY itu sebagai bentuk komunikasi bahwa ia tertarik untuk melakukan rekonsiliasi politik dengan Mega. “Tinggal apakah respons ini kemudian bisa disambut positif atau tidak," tuturnya.

Melihat respons dari Puan yang mengatakan tidak ada yang tidak mungkin, Adi optimis pertemuan SBY dan Mega bisa terjadi. "Karena bagaimana pun pertemuan kedua tokoh ini sangat dinanti-nantikan oleh publik," tandasnya.

Seperti diketahui, sehari setelah Puan dan AHY jalan pagi bareng di Gelora Bung Karno (GBK), SBY mencuit di akun Twitternya. Presiden RI ke-6 itu mengaku naik kereta Gajayana jurusan Jawa Timur. Dalam kereta itu, dia satu gerbong bersama Jokowi dan Mega. Tiba di Solo, SBY dan Jokowi turun. Jokowi pulang ke kampung halamannya, sementara SBY lanjut naik bus ke Pacitan. Adapun Mega melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.