Dark/Light Mode

Lolos Jadi Panglima TNI, Jenderal Agus Bicara Netralitas

Selasa, 14 November 2023 08:51 WIB
Jenderal Agus Subiyanto saat menjalani fit and proper test Calon Panglima TNI, di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/11). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Jenderal Agus Subiyanto saat menjalani fit and proper test Calon Panglima TNI, di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/11). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono berjalan mulus. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR. Kepada DPR, Jenderal Agus menjamin netralitas TNI di Pemilu 2024.

Sejak pagi hari, rumah dinas Agus di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan, sudah ramai disambangi petinggi TNI dan kepolisian. Termasuk, Laksamana Yudo Margono.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali jadi pati militer yang pertama tiba di rumah Agus. Disusul Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Beberapa perwira tinggi dari tiga matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut juga terlihat berdatangan dengan seragamnya masing-masing. Hadir juga, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang disambut langsung Agus dengan saling hormat.

Tak lama kemudian, mereka konvoi menuju Gedung DPR RI. Terlihat para petinggi TNI dan Polri naik mobil mercedes benz sprinter. Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran, ikut mendampingi mereka.

Rombongan tiba di Gedung Komisi I DPR pukul 09.40 WIB. Agus dan jajaran perwira yang mendampinginya langsung menuju ke ruang rapat Komisi I DPR menggunakan eskalator.

Saat tiba, Agus sempat menyapa awak media. Ia mengaku siap menjalani fit and proper test seraya menunjukan jempolnya. “Kabar baik, siap,” singkatnya di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Baca juga : Nuning: Panglima TNI Baru Tentu Harus Komit Jaga Netralitas di Pemilu 2024

Sebelum fit and proper test, rombongan perwira TNI/Polri terlihat berswafoto untuk menunjukkan dukungannya terhadap Agus. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dan Wakil Ketua Komisi I DPR Teuku Riefky Harsya ikut dalam foto.

Setelah itu, perwira tinggi tersebut keluar dari ruang rapat. Selanjutnya, uji kelayakan dibuka oleh Meutya Hafid. Dia lantas mempersilahkan Agus untuk menyampaikan visi dan misinya di hadapan anggota Komisi I DPR.

Dalam visi-misinya, Agus ingin membentuk TNI yang prima. Yaitu TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif. Ia juga ingin membangun industri TNI yang memiliki daya tahan dan daya tempur, untuk menghadapi segala bentuk ancaman yang dapat membahayakan integritas bangsa.

Lulusan Akademi Militer tahun 1991 ini juga berkomitmen, di bawah komandonya netralitas TNI pada Pemilu 2024 akan terjamin. Agus memastikan, jajarannya tidak akan memihak calon presiden tertentu. “Sehingga keberlangsungan roda pemerintahan dan stabilitas politik tetap terjaga,” paparnya.

Setelah menyampaikan visi-misinya, Meutya Hafid menyatakan Komisi I DPR akan melakukan pendalaman dengan tanya jawab. Namun, prosesnya dilakukan tertutup. Awak media dipersilahkan ke luar ruangan.

Setelah 2 jam atau pukul 12.20 WIB, rapat selesai. Awak media kembali masuk ke ruang rapat. Meutya menyatakan 9 fraksi telah menyetujui pemberhentian Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono dan pengangkatan Jenderal Agus sebagai calon panglima TNI.

Meutya mengatakan bahwa keputusan itu dibuat secara bulat.  Tidak ada anggota Komisi I DPR yang menyampaikan sikap berbeda terhadap pencalonan Agus Subiyanto.

Baca juga : Senopati Syndicate Dukung Calon Panglima TNI Bentuk Timsus Netralitas Prajurit

“Tidak ada catatan yang mengiringi, hanya harapan Bapak Agus Subiyanto profesional, menjaga netralitas TNI, dan memperhatikan kesejahteraan prajurit,” katanya.

Setelah itu, rapat ditutup. Agenda selanjutnya, Komisi I DPR berkunjung ke rumah Agus. Dipimpin Meutya Hafid, rombongan DPR diterima Agus beserta keluarganya.

Usai kunjungan itu, Meutya menegaskan bahwa proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap Agus sudah selesai. Selanjutnya, hasil rapat di Komisi I DPR yang menyetujui Agus sebagai calon Panglima TNI akan dibawa ke rapat paripurna DPR terdekat untuk disahkan.

Bentuk Panja Netralitas TNI

Guna mengawal netralitas TNI dalam Pemilu 2024, Komisi I DPR sepakat untuk membentuk Panitia Kerja (Panja) dari lintas fraksi. Panja Netralitas TNI itu dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPR yang juga politisi PDIP, Utut Adianto.

Meutya menyebut, Jenderal Agus juga sudah setuju dengan adanya panja yang bertugas mengawasi kinerja TNI dalam mengamankan Pemilu 2024. Dengan demikian, dia menjamin pesta demokrasi nanti bakal berjalan netral tanpa adanya keterlibatan TNI dalam politik praktis.

“Beliau sudah menyatakan tegas tidak ada keraguan kepada TNI untuk hal netralitas dan Komisi I juga akan mengawal melalui Panja," ungkap politisi Golkar ini.

Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno Laksono menyambut positif pergantian Panglima TNI. Dia yakin, Jenderal Agus mampu menjalankan tugasnya dengan baik. “Dan tetap menjaga netralitas TNI menjelang Pemilu nanti,” ungkapnya saat dikontak Rakyat Merdeka, semalam.

Baca juga : Bawa Visi TNI Prima, Jenderal Agus Ingin Prajurit Kuat Lahir Batin

Terkait Panja, anggota Fraksi Partai Golkar ini belum bisa memprediksi, apakah kinerjanya bakal maksimal atau tidak dalam menjaga netralitas TNI pada Pemilu 2024. “Nanti setelah berjalan baru bisa kita lihat,” tandasnya.

Sementara itu, Agus yang ditemui usai menjalani fit and proper test di Komisi I DPR kembali menegaskan soal netralitas TNI. "Saya sudah tekankan dan saya sudah memberikan penyuluhan pada prajurit yang sampai pangkat terendah," tegasnya.

Menurut dia, para prajurit sudah diberikan buku saku. Lewat buku saku itu, kata dia, setiap prajurit sudah tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan. Agus mengatakan, netralitas TNI dalam Pemilu 2024 telah memiliki koridor aturan yakni Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

"Kemudian, juga Undang-Undang tentang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017. Apabila TNI berpolitik, maka praktis akan dikenakan hukuman pidana ataupun disiplin," janji Agus.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (14/11), dengan judul “Lolos Jadi Panglima TNI, Jenderal Agus Bicara Netralitas”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.