Dark/Light Mode

Rumah Dinasnya Direnov 2,4 M, Anies Senang di Lebak Bulus

Rabu, 9 Oktober 2019 07:30 WIB
Rumah dinas Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Istimewa).
Rumah dinas Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Atau ongkos tukang bangunannya. Uang sebanyak itu hanya untuk membeli komponen material. “Kalau dirinci, pekerjaannya ya seperti itu,” bebernya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta, Sri Mahendra Satria Wirawan, mengatakan, anggaran itu lebih kecil dari yang diajukan sebelumnya. Ia mengklaim, berhasil menghemat hingga 20 persen.

“Semula, di APBD 2017 dianggarkan Rp 2,9 miliar,” katanya. Sri bilang, rencana renovasi bangunan tua itu sebetulnya sudah di mulai pada 2015.

Rencana detailnya selesai pada 2016. Pada 2017, rencana itu dimasukkan dalam RAPBD. Tapi dicoret. Di 2018 dimasukkan lagi. Di coret lagi.

Baca juga : Renovasi Rumah Dinas Gubernur, Pemprov DKI Anggarkan Dana Rp 2 M

Nah, di tahun ini baru rencana itu tidak dicoret. Publik di dunia maya terbelah menyakapi hal ini. Ada yang mengkritik, ada yang mendukung.

Yang mengkritik, antara lain akun @Be niekokurniad2. Dia menyebut, renovasi itu kemahalan.

“Rumah dinas di renovasi Rp 4,7 M itu uang dari rakyat tapi rakyat sendiri blom merasakan kesenangan di ibu kota dengan kenyamanan,” tulisnya.

Akun @NampakSagala menimpali. “Gabener nich...,” tulisnya. Pemilik akun @mochamadarip mengkritik dengan sindiran.

Baca juga : Penggalang Dana Demo, Ananda Badudu Dibebaskan

“Gw sebagai pembayar pajak, rela deh uang pajak gw utk renov rumah dinas Gabener tapi dengan syarat: Ijinkan warga DKI yg tdk punya Septictank utk BAB di rumah dinas Gabener DKI,” tulisnya.

Sedangkan yang mendukung, menganggap renovasi itu wajar. Salah satunya disuarakan akun @elisa_jkt.

“Sebenarnya biaya konservasi dan renovasi Rumah Dinas Gubernur sebesar 2,4 M itu wajar saja, karena itu bangunan Cagar Budaya yang memang punya harga per meter jauh lebih tinggi dari bangunan biasa,” tulisnya.

Akun Atep Toni di Facebook juga mendukung. Dia menyebut, anggaran Rp 2,4 miliar tidak besar. Dia pun membandingkan anggaran pembangunan Pendopo di Tasikmayala, Jawa Barat.

Baca juga : Dua Kartu Merah, Atletico Menang Tipis

“Masih kecil ah. Wali kota Tasik 20 miliar buat pendopo dan rumah dinas,” komentarnya.[SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.