Dark/Light Mode

Marapi Meletus 4 Menit di Sumbar, 57 Pendaki Masih Dievakuasi

Senin, 4 Desember 2023 08:40 WIB
Letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (Foto: Antara)
Letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) dikagetkan dengan letusan Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) sore. Letusan keras disertai letupan abu vulkanik yang membubung tinggi lebih dari 1 km, memicu ketakutan warga.

Material letusan gunung bertebaran di permukiman penduduk. Hujan abu vulkanik terjadi di wilayah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi. Bahkan, batu-batu kecil ditemukan beterbangan di Bukittinggi.

Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Marapi menyebut, durasi letusan Gunung Marapi terjadi selama 4 menit 41 detik. Ketinggian erupsi mencapai 30 mm.

Di tengah letusan ini, ada 70 pendaki berada di Gunung Marapi. Sebelumnya, mereka menaiki Gunung Marapi, Sabtu (2/12/2023), dari dua pos yang dikelola menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar).

Plh Kepala BKSDA Sumbar Dian Indriati menyebut, 70 pendaki itu menaiki Gunung Marapi melalui jalur Batu Palano dan Koto Baru yang berada di Kabupaten Agam. Saat ini, 28 pendaki sudah turun, sisanya masih dalam tahap evakuasi oleh tim gabungan serta masyarakat setempat.

Baca juga : Pelatih Jerman Puji Mentalitas Juara Pemain Muda De Panser

"Total ada 70 orang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Rinciannya 57 orang itu masuk melalui jalur Batu Palano. Sementara untuk Koto Baru ada 13 orang. Untuk di sini, semuanya sudah turun. Sementara pendaki dari jalur Batu Palano sebagian sudah turun, dan sebagian lagi masih dalam evakuasi tim gabungan," terang Dian, Minggu (3/12/2023).

Terkait adanya korban dari insiden erupsi Gunung Marapi, Dian belum dapat menjelaskan. Yang jelas, kata dia, saat ini jalur pendakian ke Gunung Marapi sudah ditutup.

"Saat ini Gunung Marapi waspada. Jadi kami menutup semua aktivitas ke Gunung Marapi. Baik kegiatan masyarakat ataupun pendaki," terangnya.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan menyatakan, masyarakat maupun wisatawan di sekitar Gunung Marapi tidak boleh melakukan kegiatan atau mendekati gunung pada radius 3 km dari kawah atau puncak. Namun, masyarakat di sekitar Gunung Marapi diharapkan tetap tenang, dan tidak terpancing isu-isu liar. "Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," kata Hendra.

Bila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah demi mengurangi dampak abu vulkanik. Masyarakat juga diimbau mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.  

Baca juga : Petahana Masih Di Atas Angin

Hendra memastikan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, serta BPBD Tanah Datar untuk menyampaikan informasi terkini Gunung Marapi.

Mendengar kabar letusan Gunung Marapi, fokus warganet tertuju pada para pendaki. "Yang di puncak gimana ya itu kabarnya?" tanya @spoilagedcapo. "Untuk para pendaki bagaimana kondisinya, Pak? Kabarnya ada sekitar 50 orang yang terjebak di Gunung Marapi," timpal @rahmadani_yelfi.

Ada juga yang heran karena tidak ada peringatan sebelumnya. "Ini nggak ke-detected dari awalkah? Kok bisa ada yang naik?" sesal @limaumanihh.

Warganet yang lain, berdoa tidak ada korban akibat letusan Marapi ini. "Semoga tidak ada korban jiwa," ucap @wullung2003. "Stay safe semua! Semoga gunung-gunung berapi yang lain tetap tenang ya," doa @wakwak2345.

Sebelumnya, Gunung Merapi yang berada di wilayah perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng) juga dua kali mengeluarkan guguran awan panas, Jumat (1/12/2023) malam. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, awan panas guguran pertama muncul pada pukul 19.27 WIB. Jarak luncurnya tercatat sejauh 2 ribu meter. "Amplitudo maksimal 41 mm mengarah ke Sungai Bebeng," tulis Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya, Jumat petang (1/12/2023).

Baca juga : Masih Aktif Jadi Ketua KPK, Firli Bahuri Masih Ikut Rapat

Awan panas guguran kedua tercatat pada pukul 19.47 WIB. Guguran ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 42 mm dan durasi 132 detik dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah Sungai Boyong.

Hujan abu vulkanik mengguyur sejumlah wilayah di sekitar DI Yogyakarta dan Jawa Tengah usai erupsi Gunung Merapi pada Jumat (1/12) malam.
"Awan panas guguran dilaporkan warga merapi terjadi hujan abu tipis," tulis BPPTKG.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (4/12), dengan judul “Marapi Meletus 4 Menit di Sumbar, 57 Pendaki Masih Dievakuasi”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.