Dark/Light Mode

Fakta Terbaru Covid Indonesia Menurut WHO, Serta Pesan Nataru Dari Prof. Tjandra

Rabu, 27 Desember 2023 11:26 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: dok. Pribadi)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Laporan WHO ini juga menyebutkan adanya 12 kematian karena Covid-19 di Indonesia pada periode 20 November sampai 17 Desember 2023. Namun sayangnya, tidak ada data pembanding dari 28 hari sebelumnya.

"Kembali kita ambil contoh Thailand, mereka melaporkan 16 kasus kematian Covid-19 pada periode 20 November sampai 17 Desember 2023. Naik 220 persen dibanding 28 hari sebelumnya," papar Prof. Tjandra.

"Mudah-mudahan, di hari mendatang, data kasus dan kematian kita akan tercatat secara rutin dengan baik. Sehingga, kalau ada fluktuasi kenaikan atau penurunannya, bisa diketahui," imbuhnya.

Pesan Di Masa Libur Nataru

Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyampaikan tujuh pesan ke masyarakat, untuk menikmati libur Nataru, di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia dan tingkat global.

Prof. Tjandra mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 sekarang ini dapat disebabkan oleh empat hal.

Baca juga : REPRO Ajak Masyarakat Indonesia Jadikan Pemilu Damai Pemilih Pandai

Pertama, penurunan imunitas populasi secara umum, karena sudah rendahnya penularan ilmiah di lapangan, dan sudah lamanya jarak vaksinasi terakhir.

Kedua, meningkatnya perjalanan akhir tahun.

Ketiga, tentang ada tidaknya peran varian baru (seperti JN.1 dan sebagainya) memang masih dalam penelitian. Tetapi yang jelas, sejak 18 Desember lalu, JN.1 sudah dinyatakan sebagai variant of interest (VOI) oleh WHO.

Keempat, Covid-19 memang masih ada di dunia. Sehingga, mungkin saja terjadi kenaikan kasus dari waktu ke waktu.

Terkait hal tersebut, Prof. Tjandra menyarankan kelompok lansia dengan komorbid dan risiko tinggi lainnya untuk mendapat vaksinasi ulangan 6-12 bulan sesudah vaksinasi terakhir. Sesuai rekomendasi WHO awal Desember 2023.

Baca juga : WHO: Dunia Perlu Siapkan Diri Untuk Pandemi Di Masa Depan

Yang selama ini belum pernah divaksin, maka tentu perlu segera vaksin.

"Tentang masker, yang jelas akan baik digunakan oleh mereka yang sedang sakit infeksi saluran napas, lansia, serta mereka dengan komorbid. Utamanya, kalau berada dalam kerumunan, apalagi kalau dalam ruangan tertutup," tutur Prof. Tjandra.

"Malah, Singapura menggunakan kata strongly encouraged untuk menggunakan masker di kerumanan ruang tertutup. Bahkan, bagi mereka yang tidak sedang sakit. Apalagi, kalau bertemu kelompok rentan," sambungnya.

Data ilmiah seluruh dunia menunjukkan, sebagian besar kasus Covid-19 sekarang ini relatif lebih ringan dibanding tahun-tahun yang lalu.

Tetapi bagaimanapun, kalau ada kecurigaan (ada keluhan atau jelas ada kontak), sebaiknya Anda memeriksakan diri.

Baca juga : Dirut Garuda Indonesia Laporkan Balik Ketum DPP Sekarga Ke Polda Metro Jaya

"Di rumah, saya bahkan menyediakan tes antigen. Sehingga, kalau saya atau anak mantu ada yang curiga Covid-19, bisa segera bisa periksa. Alhamdulillah, sejauh ini semua negatif," ucap Prof. Tjandra.

Hal penting lainnya, kebiasaan mencuci tangan tentu perlu terus dijaga, karena ini penting untuk pencegahan. Bukan hanya terhadap Covid-19, tetapi juga berbagai penyakit menular lainnya. Baik penyakit pernapasan maupun gastro intestinal.

Kebiasaan hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan bergizi, aktivitas fisik dan olahraga, serta istirahat yang cukup juga harus dijaga. Karena dapat menjamin daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap berbagai penyakit, termasuk Covid-19.

"Yang juga amat penting, selalu ikuti berita dari sumber resmi. Jangan semata-mata percaya begitu saja, dengan apa yang ada di WA grup misalnya. Sumber berita dari media resmi tentu dapat menjadi acuan, karena beritanya kredibel," pungkas Prof. Tjandra.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.