Dark/Light Mode

Pemerintah AS Rilis Skandal Suap Perusahaan Jerman

KPK Telusuri Pejabat Indonesia Yang Terlibat

Minggu, 14 Januari 2024 07:30 WIB
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. (Foto: Antara)
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Menurut dokumen penga­dilan, SAP dan rekan-rekan konspiratornya selain membayar suap, juga memberikan hal-hal bernilai kepada pejabat Afrika Selatan dan Indonesia. Di antaranya pemberian uang tu­nai, sumbangan politik, transfer elektronik, serta barang-barang mewah yang dibeli selama perjalanan belanja.

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto menyatakan tidak tahu menahu skandal ini.

“Kalau menurut artikel tersebutterjadi pada 2015-2018. Kami tidak dalam posisi men­jawab karena di luar era kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono,” dalihnya.

Baca juga : Jaksa KPK Tunjukin Foto Pertemuan Di Gedung MA

Doni mempersilakan jika KPK hendak menelusurinya. “Silakan aja diperiksa, kami serahkan pada mekanisme hu­kum,” ujarnya saat dihubungi Rakyat Merdeka, Sabtu, 13 Januari 2024.

Sementara, Person In Charge (PIC) Pemberitaan danOpini Publik, Biro Humas Kemenkominfo Didik belum mem­balas pesan singkat ke nomor ponselnya.

Sebelumnya, KPK pernah mengusut kasus suap yang melibatkanpejabat Indonesia ber­dasarkan putusan pengadilan di negara lain.

Baca juga : Airlangga Beberkan Bukti Pentingnya Indonesia Di Dunia Internasional

Disebutkan, pejabat Indonesia menerima suap sekitar 8 juta do­lar AS dari perusahaan Innospec Limited terkait pembelian zat aditif tetra ethyl lead atau TEL yang dipakai dalam bensin bertimbal.

Hal ini terungkap dalam pengadilan di London atas peru­sahaan Innospec Limited yang dijatuhi denda 12,7 juta dolar AS karena menberikan suap ke­pada para pejabat Indonesia agar Pertamina membeli bahan bensin bertimbal itu.

Dalam putusannya, hakim secara khusus menyebut nama mantan Dirjen Migas Rachmat Sudibyo dan mantan Direktur Pengolahan Pertamina, Suroso Atmo Martoyo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.