Dark/Light Mode

Badan Geologi Minta Bangunan Di Banten Gunakan Kontruksi Tahan Gempa

Senin, 26 Februari 2024 13:53 WIB
Peta distribusi gempa di pesisir selatan Banten.
Peta distribusi gempa di pesisir selatan Banten.

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua gempa bumi berkekuatan cukup kuat mengguncang sebagian wilayah Banten pada Minggu (25/2/2024) malam. Sampai Senin (26/2/2024) pukul 7 pagi, terjadi 39 gempa susulan di wilayah yang sama. Merespons kejadian tersebut, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, merekomendasikan agar bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan M 5,7 mengguncang pesisir selatan Banten pada Minggu (25/2/2024) malam pukul 20.07 WIB. Gempa tersebut cukup kuat hingga terasa di Jakarta dan sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi.  

Baca juga : Bahas Pemilu Dan Masalah Bangsa, Mega-JK Diwacanakan Akan Bertemu

Lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Penyebab gempa diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut - tenggara. Dua jam berselang terjadi gempa susulan dengan magnitudo 5,1.  Setelah itu terjadi serentetan gempa susulan dengan kekuatan kecil. Hingga pukul 7 pagi, tercatat 39 gempa susulan. 

Kepala Badan Geologi M Wafid mengatakan, wilayah Banten dan sekitarnya menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang kerap diguncang gempa bumi. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, setidaknya telah terjadi 4 gempa besar yang titik pusat gempanya (epicentrum) berada di kawasan Banten. 

Baca juga : AHY Jadi Menteri, Darmizal: Bagus Untuk Kebaikan Indonesia

Ia pun merekomendasikan agar bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu, harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi. 

"Karena wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," terang Wafid.

Baca juga : Wapres Minta Dewan Pertimbangan MUI Responsif Terhadap Permasalahan Umat

Selanjutnya, Wafid mengimbau masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) yaitu retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," tutup Wafid.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.