Dark/Light Mode

Tinjau Posko Banjir Demak, Jokowi Singgung Masalah Cuaca Dan Fungsi Lahan

Jumat, 22 Maret 2024 14:25 WIB
Presiden Jokowi mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/03/2024). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/03/2024). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

Setibanya di posko banjir, Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyapa warga yang terdampak banjir. 

Jokowi menyampaikan,  bahwa sejumlah langkah diperlukan untuk mengatasi banjir yang merendam sejumlah Kecamatan di Kabupaten Demak. Hujan ekstrem yang turun menyebabkan tanggul tidak mampu menampung air dan jebol sehingga menggenangi rumah warga. 

Namun, saat ini menurut Presiden perbaikan tanggul di daerah tersebut telah dilakukan.

Baca juga : Netralitas Jokowi Disinggung Di PBB, Airlangga Bilang Begini

“Tapi, tadi malam yang jebol 16 meter, dan jam 1 sudah tertutup, selesai dikerjakan selama empat hari berturut-turut, siang-malam,” kata Presiden.

Tak hanya memperbaiki tanggul, Pemerintah juga telah melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya.

“Kita harapkan yang kedua, awan di atas juga telah dilakukan TMC, sehingga bisa digeser ke arah laut. Ini juga akan sangat mengurangi hujan yang ada di Kabupaten Demak dan sekitarnya,” ujarnya.

Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan pemompaan untuk mengurangi genangan air. Presiden mengungkapkan, genangan air yang semula mencapai 2 meter telah surut hingga sekitar 50 sentimeter.

Baca juga : Jaksa KPK Singgung Peran Partai Merah

“Ini sudah turun dari 2 meter. Saya tadi mendapatkan laporan, hampir semuanya sudah setengah meter. Tetapi apapun itu tetap mengganggu aktivitas warga sehingga, yang ketiga nanti akan kita lakukan pemompaan-pemompaan,” ujarnya.

Presiden mengingatkan, pentingnya menjaga lahan dan sungai dari sedimentasi. Hal tersebut menurutnya juga berdampak pada peningkatan risiko banjir.

“Semua waduk, semua sungai itu problemnya selalu sedimentasi. Kenapa itu terjadi? Karena juga tidak dihambat di hulunya tanaman-tanaman yang banyak, banyak yang ditebang, problemnya semua di situ. Kalau tidak terjadi banjir bandang ya banjir, problemnya di situ,” ujarnya.

Sementara terkait dengan bangunan yang rusak akibat bencana, Presiden menegaskan, bahwa Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan pengecekan dan pemulihan. Hal ini juga termasuk pemberian bibit tanaman dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembalikan lingkungan yang terdampak.

Baca juga : Momogi Ajak Anak-Anak Belajar Berbagi Di Bulan Suci Ramadhan

“Nanti Kementerian PUPR biar dicek dengan BNPB,  termasuk yang tanamannya rusak nanti akan diberi bibit lagi dari Kementerian Pertanian,” tandasnya.


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.