Dark/Light Mode

Jaga Persatuan Umat Islam, Muhammadiyah Perkuat Basis Jamaah Digital

Sabtu, 23 Maret 2024 07:01 WIB
Oki Setiana Dewi saat memberikan materi dalam Pengkajian Ramadan 1445 H PP Muhammadiyah di Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ), Selasa (19/03/2023). (Foto: Istimewa)
Oki Setiana Dewi saat memberikan materi dalam Pengkajian Ramadan 1445 H PP Muhammadiyah di Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ), Selasa (19/03/2023). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ustazah Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd., yang juga seorang seniman menilai Muhammadiyah telah terbukti melewati berbagai rintangan dalam menjawab perubahan zaman yang semakin kompleks.

Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah beradaptasi untuk memastikan relevansinya dalam memimpin umat Islam menghadapi tantangan zaman.

Berkaitan dengan pandangan dakwah kultural, Oki mengatakan Muhammadiyah perlu memperkuat basis jamaah digital. Tanpa ada usaha merawat dan membangun jemaah, Islam tidak mungkin akan mengalami pertumbuhan.

Baca juga : Teten Gaet Vietnam Perkuat Kerja Sama KUKM Dan Produksi Pangan

"Memahami kultur tidak hanya lewat membaca, tetapi harus turun ke masyarakat. Gerakan dakwah kultural perlu diperkuat, Muhammadiyah perlu menyentuh pada komunitas marginal, virtual, dan digital," terang Oki saat memberikan materi dalam Pengkajian Ramadan 1445 H PP Muhammadiyah di Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ), Selasa (19/03/2023).

Langkah penguatan ini, seiring perubahan zaman yang menempatkan masyarakat pada komunitas digital.

Fenomena muncul bahwa generasi saat ini mengenal Islam melalui platform media sosial, bukan melalui ruang-ruang dakwah.

Baca juga : Kemenag Usulkan Bukti Bayar Zakat Jadi Syarat Naik Jabatan ASN

Oki mengatakan sekolah, pesantren, majelis taklim, hingga perguruan tinggi tidak lagi jadi satu-satunya tempat menimba ilmu agama.

Platform media sosial saat ini menjadi rujukan utama untuk belajar mengenai Islam.

Melihat hal tersebut, Muhammadiyah perlu mengubah strategi dakwah menggunakan platform digital. Konsep dakwah kultural dilakukan dengan mengemasnya menjadi tontonan yang menarik dan mudah dipahami.

Baca juga : Pemprov Bali Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri Melalui Pengadaan Digital

"Kita bisa menyediakan kebutuhan praktis yang dibutuhkan masyarakat muslim di dunia digital. Mulai dari masalah keislaman sehari-sehari dari bangun tidur sampai bangun lagi," ungkap Oki.

Selain itu, Muhammadiyah juga penting untuk menyasar para seniman. Pelaku seni memiliki kelebihan untuk mengemas dakwah menjadi jauh lebih mudah dimengerti oleh masyarakat, sehingga dapat memperluas gaung dakwah kultural Muhammadiyah.

"Tidak mudah menyajikan konten agama yang harus bersaing dengan konten non-agama. Semua tidak bisa dilakukan sendiri, perlu adanya kolaborasi," tegas Oki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.