Dark/Light Mode

UMB Kasih Tips Agar Perusahaan Manufaktur Berkembang, Mampu Identifikasi Program

Kamis, 16 Mei 2024 10:45 WIB
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana (FT UMB) saat melakukan kunjungan ke perusahaan manufaktur PT. J.S.T. Indonesia, Kawasan Industri Cikarang. (Foto: Istimewa)
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana (FT UMB) saat melakukan kunjungan ke perusahaan manufaktur PT. J.S.T. Indonesia, Kawasan Industri Cikarang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana (FT UMB) melakukan kunjungan ke perusahaan manufaktur PT. J.S.T. Indonesia, Kawasan Industri Cikarang Barat, Bekasi, Selasa (30/4/2024).

Kunjungan kali ini sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Salah seorang tim dosen FT UMB, Humiras Hardi Purba mengatakan, materi yang dibawa pihaknya mengenai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mendapat sambutan hangat dari pihak perusahaan.

Hal ini ditandai dari beberapa pertanyaan yang diberikan pihak perusahaan seputar permasalahan, dan kendala-kendala yang sering terjadi pada industri manufaktur.

Hardi bilang, terdapat delapan faktor yang yang mesti dimiliki perusahaan manufaktur apabila ingin maju.

Baca juga : Menko PMK Harap Putusan MK Berikan Yang Terbaik Untuk Bangsa

"Identify the problem, define the problem, make a goal, find the root of the problem, develop, develop actionable steps, execute steps, observe and evaluate, dan continue the process," kata Hardi, dalam keterangannya, Kamis (16/5/2024).

Hardi menyadari kadang kala prinsip dasar dalam mengidentifikasi permasalahan sering diabaikan. Sehingga akar permasalahan utama tidak berhasil ditemukan.

Solusi perbaikan yang diberikan umumnya hanya bersifat temporary. Tanpa benar-benar menyelesaikan masalah yang sesungguhnya.

"Kita sering berhenti sampai pada gejala atau symptoms, faktor penyebab masalah yang sesungguhnya tidak benar-benar ditemukan," ucap dia.

Baca juga : Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi

Di kesempatan sama, Kepala Program Studi Teknik Industri UMB, Uly Amrina mengaku kecepatan dalam melakukan mempersiapkan sangat penting diterapkan.

Misalnya dengan data merancang sistem manufaktur ramping guna meminimalkan penggunaan sumber daya dan mengeliminasi pemborosan.

"Proses pergantian suatu model atau dies misalnya sangat perlu terus dievaluasi dan di-improve. Tujuannya agar lebih cepat dan efisien," jelas Uly.

Sementara, tim dosen lain seperti Choesnul Jaqin dan Sawarni Hasibuan menyampaikan materi tentang penerapan cara menghitung nilai OEE.

Baca juga : BTN Raih Top 3 Perusahaan Pengembangan Karier Versi Linkedin 2024

Adapun OEE adalah alat untuk mengidentifikasi persentase waktu produksi agar tercapai produktifitas yang maksimal.

“Sering kita keliru dalam mengidentifikasi keseluruhan faktor dan menentukan nilai-nilai availability, performance, dan quality sebagai komponen utama nilai OEE. Sehingga ada kecenderungan nilai OEE kita tinggi, padahal sesungguhnya tidak benar-benar sampai pada angka tersebut," sebut Jaqin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.