Dark/Light Mode

Imam Nahrowi ke PBB, Ulum Palak Dollar ke Deputi IV Kemenpora

Kamis, 12 Maret 2020 22:16 WIB
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (Foto: Tedy O.Kroen/RM)
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (Foto: Tedy O.Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asisten pribadi (aspri) mantan Menpora Imam Nahrawi, Miftahul Ulum, pernah meminta uang kepada mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Kemenpora Supriyono.

Permintaan uang itu untuk uang saku kegiatan Imam Nahrowi menghadiri acara ECOSOC Youth Forum 2018 di Markas Besar PBB, New York.

Hal itu terungkap saat Supriyono dan mantan Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyana bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Ulum, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (12/3).

Awalnya jaksa penuntut umum (JPU) pada KPK mengonfirmasi ihwal permintaan uang untuk kegiatan di luar negeri. Berdasarkan rilis resmi Kemenpora tahun 2018, acara ECOSOC Youth Forum 2018 berlangsung pada tanggal 30- 31 Januari 2018.

Adapun Imam Nahrawi dalam acara ECOSOC Youth Forum 2018 dengan tema “The Role of Youth in Poverty Eradication and Promoting Prosperity in A Changing World” itu bicara pentingnya peran pemuda Indonesia di mata dunia dalam menghadapi tantangan terkait isu-isu kepemudaan dunia.

Baca juga : Imam Nahrawi Minta Doa Supaya Indonesia Sukses di SEA Games Filipina

Supriyono mengamini permintaan uang tersebut. Dikatakan Supriyono, dirinya menyerahkan uang kurang dari Rp 100 juta dalam bentuk Dollar Amerika kepada Ulum.

Penyerahan uang, kata Supriyono, terjadi di ruang kerjanya. "Jumlah pastinya saya kurang ingat, tapi kurang dari Rp 100 juta. Waktu itu Dollar Amerika. Kasih langsung di ruangan saya, waktu itu mas Ulum datang ke ruangan saya," ungkapnya.

Mulyana juga membenarkan soal permintaan uang tersebut. Menurut Mulyana, dirinya mengetahui hal itu atas laporan Supriono.

"Iya pak Supri (Supriono) lapor ke saya, setelah yang (pemberian uang) Rp 400 juta (kepada Ulum). Waktu itu ada event PBB di luar negeri," tutur Mulyana.

Sebelum pemberian uang terkait kegiatan di luar negeri Imam Nahrowi, diakui Mulyana, ada penyerahan uang Rp 400 juta oleh Supriono kepada Ulum. Penyerahan uang terjadi di parkiran depan Mesjid komplek Kemenpora.

Baca juga : Kemnaker Pastikan Belum Ada Draft Revisi UU Ketenagakerjaan

Dikatakan Mulyana, dirinya saat itu melihat Supriono bertemu Ulum di parkiran mobil tersebut. Saat melihat itu Mulyana berjarak sekitar 200 meter dari pertemuan Ulum dan Supriyono. "Waktu itu saya melihat pak Supri bertemu dengan Ulum. Iya saat itu saya berjarak sekitar 200 meter," bebernya.

Supriyono membenarkan penyerahan uang tersebut kepada Ulum. Penyerahan uang dalam tas itu, kata Supriyono, terjadi pada malam hari.

"(Penyerahan uang) di parkiran masjid malam-malam. Waktu mas Ulum pake mobil Xtrail. Saya waktu itu kasih ke mas Ulum tas. Saya taro (uang) di tas, saya bilang "mas (Ulum) ini titipannya," beber dia.

Menurut Supriyono, uang Rp 400 juta itu bagian dari Rp 1 miliar honor dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Padahal, Satlak Prima resmi dibubarkan pada Oktober 2017.

Imam diketahui penanggung jawab Satlak Prima. Adapun nominal Rp 1 miliar itu terlontar dari mulut Chandra Bakti. Sebelum tercetus nominal tersebut, Imam sempat menanyakan honor dari Satlak Prima kepada Mulyana di lapangan bulutangkis.

Baca juga : Demo Ricuh di Depan Gedung DPR, Stasiun Palmerah Ditutup Sementara

"Waktu itu pak Imam tanya "Saya ada honor?", karena saya ngga paham lalu Chandra dipanggil. Chandra bilang (ke Imam) ada pak, ada pak," tutur Mulyana.

Sehari setelah itu, Mulyana, Supriono, dan Chandra melakukan pertemuan guna membahas jatah honor Imam tersebut. Pertemuan berlangsung di ruangan Mulyana.

"Besoknya ada pertemuan di ruangan deputi. Chandra bilang Rp 1 miliar, terus saya tanya (ke Supriyono) ada ga uangnya, pak Supri bilang kita cari dulu," ucapnya.

Akhirnya Supriyono mendapatkan uang dari hasil pinjaman dari KONI. "Saya pinjam ke KONI Rp 1 miliar, salah satunya untuk itu," imbuhnya.

Supriyono pun tak membantah jika Ulum menagih sisa dari permintaan uang honor Rp 1 miliar tersebut. Mulyana juga ikut kena tagih Ulum atas kekurangan uang. "Iya, kalau ketemu (Ulum) suka tanya mana kurangnya yang Rp 600 juta," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.